4 Juta Data Pengguna Tokopedia Disebut Bocor dan Dijual, Benarkah?

22 Februari 2019 20:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perusahaan e-commerce Tokopedia. Foto: Jofie Yordan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan e-commerce Tokopedia. Foto: Jofie Yordan/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebuah kabar beredar luas di media sosial Twitter. Akun @penjagakijang mem-posting sebuah gambar tangkapan layar yang melihatkan adanya penjualan 4 juta data pribadi pengguna Tokopedia pada Kamis (21/2).
ADVERTISEMENT
Data yang dimaksud terdiri dari nama, nomor telepon, alamat email, dan alamat tempat tinggal pengguna. Semua informasi ini dijual dalam format .xls atau .txt di situs selly.gg.
Di situs selly.gg dijelaskan, ada pembagian paket penjualan, di antaranya data pengguna Tokopedia yang berupa alamat email, nomor telepon, dan alamat tempat tinggal dijual dengan harga 234 dolar AS. Sementara untuk daftar email saja dijual terpisah dengan harga 10 dolar AS untuk 300 ribu alamat email.
Selly.gg sendiri adalah platform jual beli produk digital. Semua pembayaran diterima di situs ini, termasuk dengan mata uang kripto atau cryptocurrency.
Tokopedia sendiri telah angkat bicara soal kabar keamanan data privasi penggunanya ini. Perusahaan e-commerce berbasis marketplace itu dengan tegas membantah adanya kebocoran data penggunanya.
Perusahaan E-commerce anggota idEA, Tokopedia. Foto: Jofie Yordan/kumparan
VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak membantah adanya kebocoran data pengguna Tokopedia dan terjadinya transaksi jual-beli data tersebut. Menurutnya, data pengguna tetap aman.
ADVERTISEMENT
"Tokopedia tidak menemukan adanya kebocoran atau pembobolan data oleh pihak ketiga terhadap data rahasia pengguna kami," kata VP of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak dalam pernyataan resmi yang diterima kumparan, Jumat (22/2).
Nuraini menjelaskan, jika data-data yang beredar luas dan dianggap merupakan data pengguna Tokopedia yang bocor itu berasal dari data yang sengaja dipublikasikan oleh pengguna.
"Data yang ditampilkan di situs terkait adalah data penjual yang memang mempublikasikan email, nomor handphone dan alamat di laman tokonya untuk lebih mudah berkomunikasi dengan calon pembeli," jelasnya.
Saat ini, Tokopedia telah menonaktifkan informasi publik tersebut untuk sementara demi mencegah penyalahgunaan data. Bagi Nuraini, Tokopedia tetap akan menjaga kerahasiaan data penggunanya yang merupakan bagian dari bisnis startup e-commerce bergelar unicorn ini.
ADVERTISEMENT