5 Faktor Penyebab Baterai Ponsel Bisa Terbakar dan Meledak

2 Maret 2018 20:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Handphone Meledak (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Handphone Meledak (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Minggu, 25 Februari 2018 lalu, sebuah power bank yang diletakkan dalam kabin pesawat maskapai China Southern Airlines terbakar di Bandara Guangzhou, China.
ADVERTISEMENT
Beruntung tidak ada kerusakan maupun korban dalam insiden tersebut. Api segera padam setelah awak kabin menyiramnya dengan air. Meski begitu, penerbangan sempat tertunda selama tiga jam.
Mengutip dari Fox News, saat dilakukan penyelidikan kepada penumpang pemilik power bank itu, ditemukan bukti bahwa power bank itu menggunakan baterai Lithium-ion atau Li-ion.
Sebelumnya, pada tahun 2016 perusahaan teknologi asal Korea Selatan Samsung menarik sebanyak 2,5 juta ponsel Galaxy Note 7 setelah ponsel itu mengalami masalah pada baterainya yang mudah terbakar dan meledak.
Samsung telah mengungkapkan penyebab meledaknya Galaxy Note 7 memang diakibatkan masalah pada komponen baterai. Samsung menegaskan bakal menjalankan prosedur keamanan yang lebih ketat untuk baterai ponsel-ponselnya.
Padahal, kehadiran baterai Li-ion mulanya diciptakan agar menjadi 'solusi' bagi para pengguna ponsel pintar yang tak ingin daya baterai ponselnya cepat habis atau lama saat melakukan pengisian daya baterai. Kini, baterai Li-ion seakan jadi bom waktu yang tiba-tiba bisa meledak.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa saja faktor penyebab baterai Li-ion meledak? kumparan (kumparan.com) merangkum lima faktor penyebab baterai Li-ion mudah terbakar.
1. Cacat Produksi
Pengujian isi daya baterai Samsung (Foto: www.samsung.com)
zoom-in-whitePerbesar
Pengujian isi daya baterai Samsung (Foto: www.samsung.com)
Setelah terjadi beberapa ledakan yang diakibatkan oleh baterai Li-ion, muncul pertimbangan mengenai cara pemasangan baterai yang tidak sesuai. Tidak cukupnya ruang antara kantung pelindung baterai dengan elektroda di dalamnya, dapat menimbulkan tekanan dan membuat elektroda tertekuk di beberapa bagian baterai sehingga terjadi arus pendek.
Namun bila digantikan dengan perangkat yang 'lebih aman' dari perusahaan lain, bukan berarti masalah selesai. Perangkat lainnya memiliki permasalahan yang berbeda pula.
Banyak perangkat yang tidak terisolasi dengan baik, sementara perangkat lain memiliki tepi bergerigi di dalamnya sehingga dapat merusak separator penting. Hal tersebut juga dapat menyebabkan arus pendek.
ADVERTISEMENT
2. Desain cacat
Uji penggunaan baterai oleh Samsung (Foto: www.samsung.com)
zoom-in-whitePerbesar
Uji penggunaan baterai oleh Samsung (Foto: www.samsung.com)
Sebagian besar gadget modern dirancang dengan bentuk ramping, dan seringan mungkin. Padahal, hal ini dapat mendatangkan malapetaka pada baterai yang sudah dirancang dengan baik. Terutama sel baterai yang berkapasitas tinggi namun dikemas ke dalam desain yang kecil.
Tekanan dari perangkat keras yang mengelilingi baterai dapat menyebabkan kerusakan pada elektroda atau pemisah sehingga menyebabkan hubungan arus pendek.
Terlebih, ventilasi yang tidak memadai, membat elektrolit mudah terbakar dan baterai menjadi panas. Apabila baterai terlalu panas, reaksi kimia dapat lepas kendali dan berakhir dengan ledakan atau terbakar.
3. Kerusakan oleh pengguna
Baterai iPhone X. (Foto: iFixit (CC BY-NC-SA 3.0))
zoom-in-whitePerbesar
Baterai iPhone X. (Foto: iFixit (CC BY-NC-SA 3.0))
Bahkan gadget yang telah didesain dengan baik sekalipun apabila dijatuhkan dan digunakan terus menerus dalam jangka panjang bisa merusak baterai.
ADVERTISEMENT
Cara terbaik untuk mengetahui kondisi bateraimu ialah dengan melihat fisik baterai, apakah menggembung atau tidak. Jika ya, maka baterai harus segera diganti karena pembengkakan yang terjadi menciptakan tekanan tersendiri pada tempat baterai.
Sayangkan, kebanyakan ponsel modern memiliki jenis baterai yang disegel apabila membongkarnya, maka garansi pada baterai akan hilang. Nah, apabila ponsel anda terasa aneh saat disentuh, sebaiknya berhati-hati dan bawa ke tempat service center untuk diperiksa.
4. Masalah dengan charger
Ilustrasi baterai ponsel (Foto: Dok.Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi baterai ponsel (Foto: Dok.Pixabay)
Mulai sekarang, pikirkan berkali-kali bila ingin membeli kabel charger ponsel dengan harga murah. Karena kabel charger tersebut bisa jadi palsu juga tidak sesuai dengan prosedur keamanan serta tidak memiliki fitur-fitur penting dalam kabel charger yang asli. Bahayanya, kabel tersebut bisa menyebabkan sengatan listrik dan meledak.
ADVERTISEMENT
5. Tekanan industri dan persaingan
Ponsel Nokia 8 Sirocco. (Foto: Yves Herman/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Ponsel Nokia 8 Sirocco. (Foto: Yves Herman/Reuters)
Bila sebuah perusahaan bisa menghemat beberapa sen dari keuntungan penjualan setiap baterai, bisa dibayangkan berapa juta atau miliar dolar AS keuntungan yang didapat. Akibatnya, banyak produsen baterai Li-ion yang menggunakan jalan pintas dengan bahan baku lebih murah.
Bahan baku yang tidak baik membuat baterai rusak. Hal-hal seperti inilah jadilah penyebab kebakaran. Harga baterai yang mahal dan kepopuleran baterai Li-ion menyebabkan banyak produk tiruan yang dijual dengan harga murah.
Penghematan dengan mengorbankan keamanan adalah kendala utama untuk membuat baterai berkualitas.