5 Kisah saat Teknologi Selamatkan Nyawa Manusia

12 September 2018 8:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Facebook dan Whatsapp (Foto: Reuters/Dado Ruvic)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Facebook dan Whatsapp (Foto: Reuters/Dado Ruvic)
ADVERTISEMENT
Saat ini, kehidupan manusia sudah tidak bisa dipisahkan dari teknologi. Banyak fungsi teknologi yang digunakan untuk membantu manusia untuk melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Tapi, teknologi memiliki fungsi lain yang juga penting, yaitu menyelamatkan manusia di saat-saat tak terduga. Ini terbukti dari beberapa kisah tentang bagaimana teknologi menyelamatkan nyawa manusia.
Orang-orang tersebut berterima kasih terhadap teknologi yang dipakainya karena telah menyelamatkan hidupnya. Apa saja ya kisahnya? Simak dalam daftar berikut ini.
1. Apple Watch selamatkan nyawa gadis 18 tahun
Apple Watch Series 3. (Foto: Astrid Rahadiani Putri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Apple Watch Series 3. (Foto: Astrid Rahadiani Putri/kumparan)
Jam tangan pintar atau smartwatch dari Apple beberapa kali menjadi penyelamat hidup penggunanya. Banyak kisah seseorang yang nyawanya tertolong berkat Apple Watch.
Salah satunya seorang gadis remaja bernama Deanna Recktenwald asal Amerika Serikat. Deanna mengaku kondisinya baik-baik saja, tapi ia sempat merasa sakit kepala dan sesak napas.
Kemudian, ia menerima peringatan dari Apple Watch bahwa detak jantungnya mencapai 190 detak per menit dan bukanlah detak jantung yang normal.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, Deanna dibawa ke ruang gawat darurat Rumah Sakit Umum Tampa, Amerika Serikat. Dokter menemukan Deanna menderita gagal ginjal dan mendiagnosisnya dengan penyakit ginjal kronis.
Keluarga Deanna mengatakan bahwa penyakit itu akan luput dari perhatian jika bukan karena peringatan dari Apple Watch-nya.
Kejadian ini ternyata menarik perhatian CEO Apple Tim Cook. Ia membagikan kisah Deanna yang diselamatkan Apple Watch lewat sebuah kicauan di akun pribadi Twitter-nya.
2. Aplikasi FaceTime selamatkan hidup seorang wanita
Aplikasi video call FaceTime. (Foto: Apple)
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi video call FaceTime. (Foto: Apple)
Siapa sangka aplikasi panggilan video di perangkat iOS, FaceTime, ternyata bisa membantu 'menyelematkan nyawa' seorang wanita di New York, Amerika Serikat.
Awalnya, wanita bernama Opokua Kwapong melakukan panggilan video menggunakan FaceTime dengan saudara perempuannya, Adumea Sapong, yang tinggal di Manchester, Inggris. Dalam panggilan video tersebut, Sapong menyadari ada yang tidak beres dengan kondisi kakaknya itu.
ADVERTISEMENT
Kwapong mendapatkan saran dari adiknya untuk mengambil segelas air dan obat aspirin, tetapi ia tidak mampu melakukannya. Lalu, Sapong menghubungi salah satu saudara perempuan lainnya yang merupakan seorang dokter. Atas saran saudaranya yang dokter itu, Sapong langsung menghubungi petugas darurat.
Setelah menjalani pemeriksaan di rumah sakit, Kwapong didiagnosis memiliki gumpalan di otaknya. Penyakit stroke telah melumpuhkan sisi kiri tubuhnya.
Jika bukan karena panggilan video lewat FaceTime, mungkin apa yang diidap oleh Kwapong tidak akan ditindaklanjuti.
3. Pesan WhatsApp selamatkan korban gempa di Meksiko
Ilustrasi Whatsapp  (Foto: REUTERS/Dado Ruvic)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Whatsapp (Foto: REUTERS/Dado Ruvic)
Diana Pacheco terjebak reruntuhan gedung seusai gempa di Mexico City pada September 2017. Nyawanya tertolong berkat pesan WhatsApp yang ia kirimkan kepada suaminya sesaat setelah terjadi gempa, Juan Jesus Garcia.
ADVERTISEMENT
Pacheco mengatakan ia mengirim pesan setelah gempa berkekuatan 7,1 magnitudo mengguncang tempat tinggalnya. Namun pesan itu baru sampai kepada suaminya pada keesokan harinya.
Pacheco juga telah mencoba mengirim WhatsApp dan pesan teks kepada orang lain dari bawah reruntuhan gedung, serta melakukan panggilan telepon dan postingan di Facebook, tetapi hanya pesan yang dikirim kepada suaminya yang berhasil.
Akhirnya pesan-pesan tersebut membantu upaya penyelamatan karena dapat melacak posisi Pacheco dan yang lainnya berada. Meskipun mengalami memar di seluruh tubuhnya dan memakai penyangga leher, Pacheco selamat dalam keadaan sehat.
4. Twitter selamatkan korban gempa di Jepang
Ilustrasi Twitter. (Foto: REUTERS/Kacper Pempel)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Twitter. (Foto: REUTERS/Kacper Pempel)
Pasca gempa besar di Jepang pada Mei 2011 silam, beberapa dokter menggunakan Twitter untuk menjangkau pasien yang menderita penyakit kronis. Peran Twitter digunakan untuk memberi tahu ke mana dokter harus pergi untuk memberikan perawatan, karena jaringan telepon tidak dapat digunakan.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah surat yang diterbitkan di The Lancet, dokter Yuichi Tamura dan Keiichi Fukuda mengatakan mereka mengirim kicauan kepada 60 pasien untuk memberitahu posisi mereka agar mendapat obat harian untuk mencegah gagal jantung.
Para pasien penderita hipertensi pulmonal membutuhkan obat-obatan harian untuk membantu mencegah pembekuan darah yang bisa menyebabkan gagal jantung.
Sekarang media sosial semakin banyak digunakan oleh petugas layanan kesehatan di seluruh dunia untuk mengingatkan pasien tentang janji dan untuk mengambil obat-obatan mereka.
5. Facebook selamatkan nyawa turis asing di Bali
Mikey Lythcott dan Stacey Eno kecelakaan di Bali (Foto: Mikey Lythcott/Facebook)
zoom-in-whitePerbesar
Mikey Lythcott dan Stacey Eno kecelakaan di Bali (Foto: Mikey Lythcott/Facebook)
Mikey Lythcott, turis asal Amerika Serikat, bersama temannya Stacey Eno berhasil lolos dari kematian berkat bantuan salah satu fitur Facebook. Saat keduanya terperosok ke dalam jurang di daerah Ubud, Bali, ia langsung meng-update status di Facebook yang berisi meminta pertolongan.
ADVERTISEMENT
Beruntungnya, seorang teman Mikey bernama Aimee Sparks melihat postingan tersebut dan langsung bergegas menghubungi Mikey. Teman-teman Facebook Mikey yang lain juga turut membantu.
Berdasarkan informasi lokasi yang diberikan, seorang teman di Vancouver mulai membuat panggilan terhadap kenalannya yang ia miliki di Indonesia.
Bahkan, seorang teman yang berada di Los Angeles membuat peta digital untuk mencari tahu lokasi Mikey. Peta tersebut lalu diberikan kepada tim penyelamat di lapangan.
Awalnya, Mikey dan Stacey merasa tidak ada harapan lagi mereka untuk selamat, tapi lewat Facebook ternyata nyawanya bisa diselamatkan.
Mikey dan Stacey akhirnya berhasil diselamatkan keesokan harinya dan dibawa ke rumah sakit terdekat, tetapi karena dibutuhkan pemeriksaan sinar X, mereka dipindahkan ke Rumah Sakit BIMC di kawasan Kuta.
ADVERTISEMENT