5 Sosok Perempuan Pemimpin di Startup Teknologi Indonesia

30 April 2019 8:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-5 Sosok Perempuan Pemimpin di Startup Teknologi Indonesia Foto: Kanya N/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
com-5 Sosok Perempuan Pemimpin di Startup Teknologi Indonesia Foto: Kanya N/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejak era emansipasi bergulir, perbedaan gender sudah tidak berlaku lagi di dunia profesional. Tak hanya laki-laki, perempuan masa kini juga bisa membuktikan keahlian dan kemampuannya untuk menduduki posisi tertentu atau bahkan teratas sekelas Chief Executive Officer (CEO) di sebuah perusahaan yang bahkan didominasi kaum Adam seperti di perusahaan teknologi sekalipun.
ADVERTISEMENT
Bukan suatu yang mustahil jika nantinya ada banyak tech company atau startup yang dipimpin oleh perempuan. Sebab sebuah penelitian yang dilakukan Accenture Indonesia, perusahaan global management consulting, servis teknologi, dan outsourcing menyatakan bahwa jumlah CEO perempuan di Indonesia tahun 2030 akan meningkat pesat.
Penelitian ini melibatkan 3.300 responden dari 30 negara, salah satunya Indonesia dengan 100 responden. Hasilnya, tujuh dari 10 responden (79 persen Indonesia, 71 persen di global) yakin pada tahun 2030, jumlah perempuan yang memiliki jabatan tersebut akan bertambah.
Tentunya ini menunjukkan bahwa perempuan punya keinginan besar untuk bekerja dan mengejar cita-citanya, menjadi pemimpin seperti lima perempuan hebat di bawah ini yang sukses menjadi pemimpin di perusahaan teknologi atau startup yang didominasi oleh laki-laki.
ADVERTISEMENT
1. Diajeng Lestari - HijUp
Diajeng Lestari CEO Hijup.com Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Melihat potensi hijab yang besar di Indonesia, yang notabene merupakan negara dengan populasi muslim terbesar di Indonesia, Diajeng Lestari meneguhkan niatnya untuk mewujudkan mimpinya berbisnis; menjual barang fashion bagi muslim lewat HijUp, e-commerce B2C (Business to Customer) dengan konsep fashion mall.
Sejak didirikan pada 2011, HijUp telah mendapat investasi dan membuatnya menjadi semakin besar. Lebih dari 120 brand dari para desainer lokal yang tergabung di HijUp dan berbagai kebutuhan pakaian anak-anak hingga produk-produk home & living kini tersedia di website-nya.
2. Veronika Linardi - Qerja dan Jobs ID
com-Veronika Linardi Foto: Dok. Qerja.com
Banyak masyarakat yang kurang mendapat informasi seputar lowongan pekerjaan menjadi salah satu alasan Veronika Linardi mendirikan Qerja.com - komunitas online pertama di Indonesia yang mendukung para profesional untuk meningkatkan karir mereka lewat artikel-artikel terkait dengan pengetahuan karir, gaji dan pengalaman dari para profesional.
ADVERTISEMENT
Selain Qerja, Veronika juga mendirikan perusahaan konsultan rekrutmen yang sudah membantu ratusan perusahaan multinasional untuk menemukan calon tenaga kerja, Jobs.ID. Bagi Veronika, menyediakan sebuah platform yang lengkap (one stop career platform) dapat membantu menyelesaikan permasalahan dan menjawab pertanyaan dari masyarakat terkait dengan karir dan pengembangan diri.
3. Shinta Nurfauzia - Lemonilo
Shinta Nurfauzia, CEO dan Co-Founder Lemonilo Foto: dok Lemonilo
Memiliki dasar pendidikan di bidang hukum tidak membuat Shinta Nurfauzia berhenti bermimpi mewujudkan keinginannya untuk membentuk Lemonilo, sebuah e-commerce healthy lifestyle ecosystem yang menghadirkan berbagai produk alami dan terjangkau untuk segala kebutuhan yang bebas dari 100 lebih bahan sintetis berbahaya.
Kini, Lemonilo telah bermitra dengan UKM dari seluruh Indonesia untuk dapat mengubah gaya hidup masyarakat Indonesia menjadi lebih sehat. Berkat kegigihan Shinta, Lemonilo berhasil bersaing dengan e-commerce lain. Selain dijual secara online, produk-produknya juga dipasarkan di berbagai toko retail di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
4. Leonika Sari - Re-blood
com-Leonika Sari Foto: Dok. istimewa
Pernah mendengar aplikasi Re-blood? Ya, di balik aplikasi tersebut ada nama Leonika Sari. Perempuan hebat asal Surabaya ini adalah co-founder sekaligus CEO Re-blood - aplikasi khusus yang menyediakan berbagai informasi mengenai donor darah.
Melalui aplikasi ini, Leonika berharap dapat meningkatkan jumlah pendonor darah sehingga dapat menjadi solusi dari permasalahan kekurangan kantong darah di berbagai daerah Indonesia. Berbisnis dengan mengutamakan nilai-nilai sosial membuat namanya masuk ke daftar Forbes “30 Under 30” tahun 2016.
5. Mesty Ariotedjo - WeCare ID
Mesty Ariotedjo Foto: Munady Widjaja
Selain Leonika, ada juga nama Mesty Ariotedjo yang masuk daftar majalah Forbes “30 Under 30” tahun 2016. Dokter, model, sekaligus pemain harpa terkenal ini adalah CEO sekaligus pendiri WeCare.id - situs khusus untuk mengumpulkan dana bagi pasien di daerah terpencil.
ADVERTISEMENT
Selain menyediakan platform untuk mengumpulkan donasi, Mesty juga memfasilitasi masyarakat di daerah terpencil untuk memiliki Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang tinggi. Jiwa sosialnya yang tinggi membuat Mesty dinobatkan sebagai pemudi yang dianggap telah mendulang kesuksesan besar dibawah 30 tahun pada bidang Healthcare & Science di majalah Forbes.
Selain lima perempuan di atas, banyak startup lokal yang mendulang kesuksesan di bawah pimpinan perempuan yang berusia muda. Ini tentu bisa membantu perempuan untuk menghapus stigma bahwa perempuan hanya perlu mengurus rumah tangga saja.
Kemampuan perempuan yang luar biasa sebagai pemimpin pun menjadi basis dari cerita film Long Shot. Film bergenre komedi romantis yang baru akan dirilis ini menceritakan tentang Charlotte Field (Charlize Theron) yang bersiap maju menjadi salah satu calon orang nomor satu di Amerika.
ADVERTISEMENT
Dalam perjalanannya untuk mewujudkan cita-citanya, Charlotte merekrut Fred Flarsky (Seth Rogen), seorang penulis, untuk membuatkan pidatonya. Fred tak menduga bisa bertemu kembali dengan Charlotte, wanita yang disukainya sejak kecil.
Politik, asmara, dengan bumbu komedi menjadi sajian yang menjadikan film ini sangat menarik. Apalagi film ini menceritakan tentang perjalanan seorang perempuan untuk menjadi pemimpin negara.
Bagaimana akhir dari kisah mereka berdua? Dan apa saja tantangan Charlotte untuk menjadi seorang pemimpin negara?
Film ini akan hadir di bioskop tanggal 3 Mei 2019. Tapi kamu atau komunitasmu bisa mendapatkan kesempatan untuk ikut screening film ini pada Kamis, 2 Mei 2019 di XXI Plaza Indonesia. Caranya pun mudah, kamu cukup mengisi form di bawah ini.
ADVERTISEMENT