6 Hal yang Membuat WhatsApp Bukan Aplikasi Pesan Terbaik

7 Januari 2019 7:20 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi WhatsApp (Foto: REUTERS/Thomas White)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi WhatsApp (Foto: REUTERS/Thomas White)
ADVERTISEMENT
WhatsApp merupakan aplikasi pesan instan terbesar di dunia saat ini. Dengan jumlah pengguna yang mencapai 1,5 miliar per bulan, WhatsApp menjadi salah satu sarana berkomunikasi penting di kalangan masyarakat saat ini.
ADVERTISEMENT
Peran pertukaran pesan lewat SMS telah digantikan oleh WhatsApp, yang lebih cepat dan efisien ketimbang SMS. Dan banyak masyarakat Indonesia yang telah memanfaatkan aplikasi ini untuk mengirim pesan.
Banyaknya fitur yang dihadirkan WhatsApp dan tampilannya yang sederhana dianggap sebagai daya tarik utama WhatsApp dibandingkan aplikasi sejenis lainnya.
Meski begitu, pada kenyataannya WhatsApp masih belum sempurna. Ada beberapa hal yang membuat WhatsApp bukanlah aplikasi pesan yang terbaik bagi masyarakat. Apa saja hal tersebut? Berikut daftarnya:
1. WhatsApp menurunkan kualitas foto dan video
Salah satu alasan utama di balik kesuksesan WhatsApp adalah kemampuannya untuk mengirim foto dan video secara instan. Tetapi di balik itu semua ada celah kekurangannya. Aplikasi pesan instan ini terpaksa mengompres foto dan video.
ADVERTISEMENT
Kompresi ukuran foto atau video menyebabkan kualitasnya berkurang walau kelebihannya adalah ukuran file jadi kecil dan tidak memenuhi penyimpanan data.
Aplikasi pesan Facebook Messenger dan WhatsApp di iPhone. (Foto: REUTERS/Phil Noble)
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi pesan Facebook Messenger dan WhatsApp di iPhone. (Foto: REUTERS/Phil Noble)
Tidak hanya itu, baru-baru ini foto yang diterima melalui WhatsApp terlihat buram dan memiliki pixel yang kecil. Sebelumnya, gambar yang dikirim di WhatsApp dikurangi menjadi 1024 x 768 pixel atau 1600 x 900 pixel dari resolusi aslinya.
Tapi sekarang, gambar dengan rasio aspek 16:9 menyusut menjadi sekitar 800 x 450 pixel, sedangkan semua gambar 4:3 memiliki resolusi maksimal 800 x 600 pixel, membuat gambar yang ditransfer jadi tidak tajam.
2. Masalah privasi
WhatsApp memang sudah melakukan berbagai upaya untuk membuat nyaman penggunanya untuk mendapatkan keamanan privasi yang optimal. Namun, hal ini masih ada kekurangan, WhatsApp masih membuat nomor telepon pengguna terlihat sehingga meningkatkan beberapa masalah terkait privasi.
ADVERTISEMENT
Lebih mudah bagi sembarang orang untuk mendapatkan nomor telepon pribadi kamu melalui WhatsApp. Akan lebih baik jika WhatsApp hanya menggunakan nama pengguna dan menyembunyikan nomor telepon yang terhubung dengan WhatsApp.
Pantulan logo WhatsApp di mata. (Foto: Dado Ruvic/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Pantulan logo WhatsApp di mata. (Foto: Dado Ruvic/Reuters)
Contohnya, jika kamu tergabung dalam satu grup, maka nomor anggota grup yang belum ada dikontak, bisa terlihat jelas. Bisa saja nomor-nomor itu disalahgunakan oleh oknum tertentu.
3. WhatsApp hanya dapat digunakan di satu perangkat dalam satu waktu
Hal yang menyulitkan jika kamu memiliki smartphone, tablet atau komputer yang ingin mengakses akun WhatsApp secara bersamaan. Pasalnya, WhatsApp hanya dapat diaktifkan pada satu perangkat saja, misalnya di satu smartphone.
WhatsApp tidak seperti aplikasi lain misalnya Facebook, Twitter, atau Telegram yang bisa diakses beberapa perangkat secara bersamaan.
ADVERTISEMENT
4. WhatsApp tidak aman
Ada dua pilihan untuk menyimpan log pesan di WhatsApp, pilihan pertama adalah disimpan pada kartu memori dan kedua adalah disimpan di Google Drive yang menggunakan koneksi internet. Pilihan menggunakan kartu memori sangat rentan untuk diretas.
Penyimpanan pada kartu memori dapat dengan mudah dibaca oleh aplikasi lain karena sebagian besar orang memberikan semua akses ke aplikasi di ponsel mereka. Basis data WhatsAppp adalah basis data SQLite3 yang dapat dikonversi ke Excel untuk akses yang lebih mudah.
Gantungan kunci logo WhatsApp. (Foto: Rupak De Chowdhuri/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Gantungan kunci logo WhatsApp. (Foto: Rupak De Chowdhuri/Reuters)
Namun, akhir-akhir ini WhatsApp menggunakan enkripsi untuk menjaga keamanan database sehingga tidak bisa lagi dibuka oleh SQLite. Tapi, itu masih bisa diretas menggunakan skrip python sederhana.
5. Kekhawatiran WhatsApp membagikan data pengguna
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, WhatsApp masih berada di bawah kepemilikan Facebook yang pada tahun lalu terganjal skandal pencurian data pengguna oleh Cambridge Analytica. Masalah kebocoran data Facebook hingga kini belum kunjung mereda dan WhatsApp, sebagai bagian dari Facebook, juga harus berbagi beban.
Aplikasi chat Whatsapp. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi chat Whatsapp. (Foto: Pixabay)
Facebook telah kehilangan banyak kepercayaan. WhatsApp sendiri memiliki akses ke catatan panggilan, ia dapat melihat gambar dan mendengarkan rekaman audio pengguna. Dikhawatirkan, WhatsApp juga bisa saja membagikan data ini dengan perusahaan induknya Facebook, meski mereka telah membantahnya dan menegaskan selalu mengutamakan privasi pengguna.
6. WhatsApp bakal ada iklan
Sudah hampir dipastikan WhatsApp akan kedatangan salah satu fitur yang mungkin tidak diharapkan oleh sebagian besar penggunanya. Pasalnya, fitur ini memungkinkan iklan hadir di sisipan status WhatsApp.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Vice President WhatsApp, Chris Daniels, telah mengonfirmasi bahwa aplikasinya akan segera dijadikan tambang uang bagi Facebook. Ia mengatakan bahwa WhatsApp bakal menempatkan iklan di fitur Status miliknya yang serupa Stories di Instagram.
Ilustrasi WhatsApp Status. (Foto: iGlobalWeb via Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi WhatsApp Status. (Foto: iGlobalWeb via Pixabay)
Belum diketahui tepatnya kapan fitur iklan ini akan hadir di WhatsApp. Kemungkinan besar, iklan tersebut baru akan muncul pada tahun 2019 ini. Hadirnya iklan di WhatsApp dikhawatirkan bakal mengurangi kenyamanan pengguna saat berkirim pesan.
Jadi bagaimana menurutmu, apakah WhatsApp masih jadi aplikasi pesan terbaik?