6 Tips Rekam Video Keren dengan Smartphone a la Yandy Laurens

20 September 2019 9:20 WIB
comment
19
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Samsung Galaxy Note 10. Foto: Astrid Rahadiani Putri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Samsung Galaxy Note 10. Foto: Astrid Rahadiani Putri/kumparan
ADVERTISEMENT
Fitur perekaman video di smartphone terus mengalami peningkatan. Kemampuan mengambil video beresolusi 4K sampai HDR menjadi fitur yang mudah ditemui di beberapa ponsel pintar.
ADVERTISEMENT
Bahkan, tak jarang kini para sineas muda memanfaatkan smartphone untuk mengambil video. Selain kualitas yang dihasilkan mumpuni, video yang direkam melalui smartphone juga bisa langsung diedit maupun diunggah melalui aplikasi yang tersedia.
Namun demikian, tetap dibutuhkan seseorang yang mampu menggunakan teknologi dan memastikan kualitas video tetap baik. Untuk itu, penulis sekaligus sutradara Yandy Laurens memberikan beberapa tips mudah merekam video berkualitas apik dan profesional cukup dengan smartphone.
Sutradara Yandy Laurens. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
1. Ide Cerita Video
Sutradara film Keluarga Cemara itu mengatakan, ide menjadi hal utama yang harus dimiliki seseorang sebelum merekam video. Dari ide tersebut, pengguna dapat mengembangkan alur cerita. Menurut Yandy, video yang menarik biasanya memiliki cerita yang juga menarik.
"Sebelum merekam, ambil waktu untuk merenungkan dulu gaya video apa yang akan dibuat. Video biasanya enggak menarik karena asal rekam, enggak bercerita videonya," kata Yandy saat berbincang dengan media di acara Workshop with Samsung Galaxy Note 10+, Seoul, Korea Selatan, Rabu (19/9).
ADVERTISEMENT
2. Rancang Gaya Pengambilan Gambar
Setelah memiliki ide untuk video, mulailah untuk merancang pengambilan gambar, mulai dari close up, ekstrem close up, knee shot, full shot, atau ekstrem long shot. Nah tiap shot ini, kata Yandy, memberikan efek dan kesan yang berbeda bagi penonton.
"Jangan buru-buru rekam, ada peristiwa bagus main rekam. Kita pikirkan juga, kalau kita shot di tengah sini bagus enggak ya? Atau kira-kita kita nyaman enggak nontonnya? Perhatikan type of shot ini," jelasnya.
Melakukan foto selfie dengan smartphone Samsung Seri A. Foto: Samsung Indonesia
3. Bikin Storyboard
Untuk memudahkan merekam video, ada baiknya membuat storyboard atau kumpulan sketsa gambar. Storyboard bisa juga dalam bentuk teks yang memudahkan kita untuk memahami jalan cerita dalam video.
4. Rekam Video secara Landscape
ADVERTISEMENT
Yandy menyarankan, video sebaiknya dibuat secara landscape. Ini membuat hasil video lebih cinematic dibandingkan pengambilan gambar secara portrait.
"Sebenarnya enggak masalah portrait, tapi hasilnya akan lebih cinematic kalau kita gunakan landscape," kata Yandy.
Smartphone Samsung Galaxy Note 10, tampak belakang. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
5. Tiga Folder Penyimpanan Video
Setelah merekam, buatlah beberapa folder di galeri smartphone untuk memudahkan memilih video. Video yang dianggap bagus, bisa langsung disimpan di folder 'good,' misalnya. Atau video yang dianggap jelek bisa disimpan di folder 'not good.' Selain itu, buatlah folder lain untuk video yang dianggap biasa saja.
Ketiga folder tersebut, kata Yandy, akan membantu jika sewaktu-waktu membutuhkan potongan video atau suara untuk melengkapi video.
"Jangan langsung hapus. Semua file di folder itu nantinya akan berguna untuk melengkapi video kita. Bisa saja videonya enggak bisa dipakai, tapi suaranya bisa. Atau beberapa detik awal videonya bisa kita pakai," jelasnya.
Smartphone Samsung Galaxy Note 10. Foto: Eduardo Munoz/Reuters
ADVERTISEMENT
6. Edit Video
Setelah semuanya selesai, pengguna smartphone bisa langsung mengedit video menggunakan aplikasi bawaan atau mengunduh aplikasi edit video untuk memberikan efek, memotong adegan yang tak perlu, dan lain sebagainya. Tambahkan juga musik yang sesuai dengan cerita video.
"Edit video juga menjadi hal bagian penting. Yang penting ada rasa agar video ini berbicara," ucap Yandy.