7 Produk Google yang Gagal Bersinar, Termasuk Google Plus

11 Oktober 2018 7:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perusahaan teknologi Google. (Foto: Charles Platiau/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan teknologi Google. (Foto: Charles Platiau/Reuters)
ADVERTISEMENT
Google memutuskan untuk menutup platform jejaring sosial miliknya, Google Plus. Keputusan ini diambil Google karena jejaring sosial tersebut sepi pengguna dan parahnya sampai mengalami kebocoran data pengguna.
ADVERTISEMENT
Proses penutupan Google Plus akan membutuhkan waktu 10 bulan sebelum layanannya berhenti secara penuh. Jangka waktu yang panjang itu diberikan bagi para pengguna untuk menyalin data mereka.
Tanpa perlu diperdebatkan, Google Plus bisa dibilang sebagai salah satu produk Google yang gagal bersinar. Google mengatakan jika jumlah pengguna Google Plus memang tergolong rendah.
"90 persen pengguna Google Plus membuka platform itu hanya berlangsung kurang dari lima detik," ungkap Google.
Ilustrasi Google. (Foto: REUTERS/Aly Song/File Photo)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Google. (Foto: REUTERS/Aly Song/File Photo)
Sebagai sebuah perusahaan teknologi besar dengan berbagai produknya, tentu kegagalan seperti ini bukanlah hal aneh. Selain Google Plus, Google juga memiliki beberapa produk yang akhirnya gagal dan dihentikan.
Apa saja? Berikut daftarnya seperti dikutip dari Business Insider.
1. Google Answers
ADVERTISEMENT
Ide awal munculnya layanan Google Answers berasal dari pendiri Google, Larry Page, beserta tim kecilnya yang terdiri dari empat orang. Google Anwers merupakan cikal bakal Google Search yang telah menjadi raksasa mesin pencarian internet terkini. Google Anwers bertahan selama lebih dari empat tahun tetapi berhenti menerima pertanyaan sejak tahun 2006.
Ilustrasi Google (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Google (Foto: Pixabay)
2. Google Glass edisi pertama
Google pertama kali meluncurkan produk kacamata pintarnya, Google Glass, pada tahun 2012. Tetapi, perangkat itu tidak pernah sampai diproduksi massal. Edisi pertama Google Glass mengalami sejumlah masalah, seperti privasi, desain yang kuno, kegagalan software dan harganya yang cukup tinggi.
Google mengakhiri penjualan Glass untuk konsumen pada Januari 2015, tetapi mereka terus menjual perangkat ini ke bisnis dan terus mengerjakan Google Glass versi baru.
ADVERTISEMENT
3. Google Buzz
Google Buzz adalah layanan jejaring sosial pertama milik Google dan menjadi cikal bakal adanya Google Plus. Layanan Google Buzz terintegrasi ke dalam Gmail, tetapi dihinggapi masalah privasi yang tidak pernah terselesaikan. Perusahaan ini mengumumkan pada Oktober 2011 jika layanan Google Buzz ditutup untuk fokus pada Google Plus sebagai penerusnya.
Ilustrasi Gmail. (Foto: gabrielle_cc via Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gmail. (Foto: gabrielle_cc via Pixabay)
4. Google Wave
Layanan Google Wave hampir mirip dengan Hangout milik Google yang memungkinkan penggunanya saling mengirim pesan dan bahkan mengedit dokumen. Tetapi masa hidup Google Wave tidak berlangsung lama, akibat penggunaannya yang membingungkan. Google Wave hanya mampu bertahan sekitar satu tahun sebelum ditutup pada Agustus 2010.
5. Google Notebook
Sebelum adanya layanan Google Docs, terlebih dahulu hadir Google Notebook yang merupakan tempat untuk menulis dokumen yang dapat dibagikan atau dipublikasikan. Google menghentikan pengembangan Notebook pada tahun 2009 dan secara resmi mematikannya pada Juli 2012. Setelahnya, Google fokus untuk mengembangkan Google Docs.
ADVERTISEMENT
6. Google Catalogs
Perusahaan teknologi Google. (Foto: Charles Platiau/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan teknologi Google. (Foto: Charles Platiau/Reuters)
Seiring berkembangnya tren belanja online, Google juga punya layanan yang berfungsi layaknya situs e-commerce, dinamakan Google Catalogs. Layanan tersebut merupakan program belanja interaktif yang katalognya tersedia dalam bentuk digital. Sayangnya, Google Catalogs ditutup pada tahun 2015. Awalnya, Google terlebih dahulu menutup Catalogs versi mobile pada 2013 dan mematikan versi desktop-nya dua tahun kemudian.
7. Google Video
Sebelum mengakusisi YouTube, Google memiliki layanan streaming video bernama Google Video. Google Video diluncurkan pada 2006 dan hanya menerima unggahan video sampai tahun 2009. Tetapi, Google Video dan Youtube hidup berdampingan hingga Agustus 2012 ketika Google akhirnya mematikan platform Video untuk selamanya.