Achmad Zaky Minta Maaf: Saya Menyesali Kekhilafan yang Tidak Bijaksana

15 Februari 2019 9:48 WIB
Achmad Zaky, CEO dan Pendiri Bukalapak. Foto: Astrid Rahadiani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Achmad Zaky, CEO dan Pendiri Bukalapak. Foto: Astrid Rahadiani/kumparan
ADVERTISEMENT
CEO sekaligus pendiri Bukalapak, Achmad Zaky, sedang menjadi sorotan. Kicauannya di Twitter yang dianggap memihak salah satu calon presiden menimbulkan gelombang protes dari netizen, bahkan sampai membuat tagar #UninstallBukalapak jadi trending topic di Twitter Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menanggapi cuitannya yang viral, Achmad Zaky mengeluarkan permohonan maaf dan kekhilafannya. Dalam klarifikasi resmi yang diterima kumparan, Zaky menegaskan cuitannya tersebut tidak bermaksud mendukung atau tidak mendukung satu calon presiden tertentu, melainkan ajakan untuk bersama membangun Indonesia melalui penelitian dan pengembangan ilmiah.
"Saya, Achmad Zaky selaku pribadi dan sebagai salah satu pendiri Bukalapak, dengan ini menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas pernyataan yang saya sampaikan di media sosial. Saya sangat menyesali kekhilafan tindakan saya yang tidak bijaksana tersebut dan kiranya mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya,” kata Achmad Zaky.
Tidak lupa, Zaky dan Bukalapak juga menyatakan ucapan terima kasihnya atas kebijakan serta dukungan pemerintah Indonesia yang selama ini diberikan terhadap Bukalapak.
Achmad Zaky, CEO Bukalapak. Foto: Bukalapak
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Zaky mem-posting sebuah cuitan di Twitter yang mengkritisi kecilnya anggaran dana riset dan pengembangan (research & development/R&D) Indonesia jika dibandingkan dengan negara lainnya. Ia menyebut pengembangan industri 4.0 di Indonesia sebagai omong kosong apabila melihat kecilnya dana R&D tersebut.
Zaky menyodorkan data yang ia sebut data pada tahun 2016, di mana dana riset dan pengembangan di Indonesia hanya sebesar 2 miliar dolar AS, sementara negara lain seperti Singapura mencapai 10 miliar dolar AS.
Di akhir cuitannya itu, ada pernyataan yang memicu gelombang komentar dari netizen, yakni "Mudah-mudahan presiden baru bisa naikin," ujar Zaky.
Kicauan CEO dan pendiri Bukalapak, Achmad Zaky, di Twitter yang telah dihapus. Foto: Twitter
Pernyataan inilah yang kemudian menimbulkan protes dari netizen yang notabene pendukung calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo. Mereka menganggap pernyataan Zaky itu memihak calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
Walau cuitannya kini sudah dihapus, tapi screenshot dari cuitan tersebut telah tersebar di media sosial. Akibatnya, tagar #UninstallBukalapak masuk daftar trending topic Twitter Indonesia sejak Kamis (14/2) malam dan masih bertahan hingga kini.