news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Agen Rahasia Donald Trump Datangi Rumah Netizen yang Komentar Negatif

17 Januari 2019 10:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Donald Trump berpidato di Irak (Foto: AFP/Saul Loeb)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Donald Trump berpidato di Irak (Foto: AFP/Saul Loeb)
ADVERTISEMENT
Media sosial sering kali menjadi tempat bertukar pikiran, berbagi masukan hingga melakukan perdebatan. Namun bagaimana jadinya jika pengguna media sosial tak bisa lagi dengan bebas mengutarakan apapun yang mereka inginkan?
ADVERTISEMENT
Seperti yang terjadi pada seorang wanita di San Antonio, Texas, Amerika Serikat, ini. Ia terkejut ketika kedatangan seorang agen rahasia dari Secret Service bersama polisi di rumahnya. Hal itu terjadi setelah perempuan yang tidak diungkap identitasnya itu menuliskan komentar pedas di Facebook tentang Presiden AS, Donald Trump.
Berdasarkan rekaman video yang diambil oleh keponakan perempuan tersebut, kedua Secret Service dengan gaya pakaian kasual tersebut menanyakan beberapa pertanyaan, salah satunya tentang waktu kelahirannya.
“Apakah saya benar-benar harus berbicara dengan Anda? Apa saya akan ditahan? Apakah saya dikenai tuntutan apa pun itu?,” lanjutnya, seperti dilansir Daily Mail.
Lantas, petugas menjawab, “Tidak untuk saat ini."
Donald Trump. (Foto: AFP/SAUL LOEB)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump. (Foto: AFP/SAUL LOEB)
Saat perempuan itu kembali bertanya alasan mereka mendatangi rumahnya, petugas mengaku cuma ingin bertanya.
ADVERTISEMENT
“Kami hanya ingin bertanya mengenai pernyataan yang Anda buat di internet, yakni 'Apakah seseorang dapat menembak orang bodoh ini tepat di dahinya?',” ujar petugas Secret Service membacakan komentar yang dibuat perempuan tersebut di Facebook tentang Trump.
Sang perempuan langsung memotong ucapan petugas tanpa membantah pernyataan tersebut.
“Jadi, maksud Anda, saya tidak memiliki kebebasan untuk berbicara? Saya tidak dapat mengatakan yang saya inginkan? Apakah itu yang menjadi masalah? Apakah saya melakukan tindak kejahatan dengan mengekspresikan keinginan saya?” jawab si perempuan.
Donald Trump. (Foto: AFP/Brendan Smialowski )
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump. (Foto: AFP/Brendan Smialowski )
Percakapan mereka pun berakhir setelah perempuan itu menolak untuk menjawab. Ia bersedia menuruti perintah petugas andaikan didampingi pengacara. Kedua petugas pun memutuskan pamit setelah memberikan nomor telepon untuk dihubungi. Perempuan tersebut langsung menutup pintu rumahnya.
ADVERTISEMENT
Bahaya memberikan komentar asal-asalan di media sosial tampaknya semakin nyata. Bukan karena terbatasnya ruang untuk berbicara tapi karena ada etika dan tata krama di dunia maya layaknya lingkungan bermasyarakat di kehidupan nyata.