Alasan di Balik Keluarnya Founder Startup yang Diakuisisi Facebook

28 September 2018 11:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jajaran Eksekutif Facebook, termasuk Kevin Systrom. (Foto: Mark Zuckerberg/Facebook)
zoom-in-whitePerbesar
Jajaran Eksekutif Facebook, termasuk Kevin Systrom. (Foto: Mark Zuckerberg/Facebook)
ADVERTISEMENT
Tidak selamanya kesepakatan akuisisi antara Facebook dengan startup teknologi menyenangkan pihak yang diakuisisi. Tanyakan saja hal itu kepada Brian Acton, salah satu pendiri WhatsApp yang diakuisisi Facebook pada 2014 lalu.
ADVERTISEMENT
Kesepakatan tersebut mendorong Acton bekerja bersama CEO Facebook, Mark Zuckerberg, dengan operasional WhatsApp tetap bergerak secara independen. Dan ternyata kerja sama itu memicu banyak perselisihan, hingga akhirnya Acton pilih angkat kaki dari Facebook pada September 2017.
Keputusan Acton mundur dari Facebook diikuti oleh sejumlah pendiri startup lain yang dibeli Facebook lainnya. Satu per satu dari mereka memutuskan keluar, mulai dari rekan Acton sesama pendiri WhatsApp, Jan Koum, pendiri Oculus VR Palmer Luckey, hingga duo pendiri Instagram, Kevin Systrom dan Mike Krieger.
Lalu apa dasar keputusan mereka memilih meninggalkan perusahaan yang didirikannya? Berikut alasannya.
Oculus VR - Palmer Luckey
Palmer Luckey adalah pendiri perusahaan teknologi yang fokus mengembangkan kacamata virtual reality bernama Oculus VR. Pada 25 Maret 2014, Luckey memutuskan menjual Oculus ke Facebook dengan nilai transaksi 2 miliar dolar AS.
ADVERTISEMENT
Kebersamaannya dengan Facebook dan Mark Zuckerberg tidak berlangsung lama. Sejak Maret 2017, Luckey resmi mengundurkan diri atas kemauannya sendiri.
Palmer Luckey, pendiri Oculus VR (kiri). (Foto: Palmer Luckey/Twitter)
zoom-in-whitePerbesar
Palmer Luckey, pendiri Oculus VR (kiri). (Foto: Palmer Luckey/Twitter)
Luckey memang tidak mengatakan alasannya mundur, namun beredar kabar bahwa ia dipecat Facebook karena terlibat dalam gerakan politik. Pria yang punya kekayaan 730 juta dolar AS pada 2016 lalu itu disebut aktif dalam gerakan politik pro Donald Trump di organisasi bernama Nimble America.
Zuckerberg sendiri telah membantah jika Luckey dipecat karena pandangan politiknya. Hal itu ia ungkapkan di depan para senator AS saat memberi kesaksian soal kasus Cambrige Analytica.
WhatsApp - Jan Koum dan Brian Acton
Duo pendiri aplikasi pesan instan WhatsApp, Jan Koum dan Brian Acton memutuskan meninggalkan perusahaan dengan alasan tertentu. Acton lebih dulu hengkang dari WhatsApp pada September 2017, sementara Koum menyusul pergi pada Mei 2018.
ADVERTISEMENT
Dalam wawancara dengan Forbes, Acton menjelaskan kepergiannya meninggalkan perusahaan. Pria yang sudah delapan tahun dengan WhatsApp ini berselisih paham dengan Zuckerberg dan COO Sheryl Sandberg soal monetize layanan di aplikasi pesan instannya.
Salah satu pendiri WhatsApp, Brian Acton. (Foto: Mike Blake/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu pendiri WhatsApp, Brian Acton. (Foto: Mike Blake/Reuters)
Acton bersikeras menolak sistem monetize WhatsApp dengan cara memasukan iklan ke dalamnya. Ia mengatakan sistem enkripsi end-to-end WhatsApp telah menghalangi terjadinya hal itu.
Acton telah mengusulkan untuk monetize WhatsApp melalui model pengguna terukur, yang membebankan pengguna untuk membayar setelah mengirimkan beberapa pesan gratis. Tapi, usulan Acton itu ditolak mentah-mentah oleh Sandberg.
Sementara, rekannya Jan Koum juga memiliki masalah dengan petinggi Facebook. Menurut laporan The Washington Post, Koum disebut memiliki masalah dengan pendekatan Facebook untuk privasi dan enkripsi data. Ironis karena Facebook saat ini sedang terlibat masalah dengan kebocoran data penggunanya.
Jan Koum, CEO WhatsApp. (Foto: Mike Blake/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Jan Koum, CEO WhatsApp. (Foto: Mike Blake/Reuters)
ADVERTISEMENT
Instagram - Kevin Systrom dan Mike Krieger
Kabar keluarnya duo pendiri Instagram, Kevin Systrom dan Mike Krieger cukup mengejutkan. Baik, Systrom dan Krieger tidak menyebutkan secara spesifik alasan keduanya mundur dari perusahaan, namun mereka mengaku mengambil keputusan ini untuk mencari inovasi baru seperti yang telah mereka lakukan lewat Instagram.
Systrom mengungkapkan dirinya dan Krieger berencana untuk mengambil waktu libur untuk mengeksplorasi ide-ide dalam membangun sesuatu yang baru. Meski begitu, Systrom mengaku bakal terus mengikuti perkembangan terbaru dari Instagram dan Facebook.
Mike Krieger dan Kevin Systrom, dua pendiri Instagram. (Foto: Kevin Systrom/Instagram)
zoom-in-whitePerbesar
Mike Krieger dan Kevin Systrom, dua pendiri Instagram. (Foto: Kevin Systrom/Instagram)
Ketika masih di Instagram, Kevin Systrom menjabat sebagai CEO. Sementara Mike Krieger berada di posisi CTO.
Facebook sendiri mengakusisi Instagram pada April 2012. Nilai transaksinya mencapai 1 miliar dolar AS, angka yang terbilang rendah mengingat aplikasinya kini menjadi salah satu media sosial terpopuler.
ADVERTISEMENT