Alasan Trump Dilarang Blokir Akun Pengkritik di Twitter

24 Mei 2018 18:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Donald Trump. (Foto: REUTERS/Carlos Barria)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump. (Foto: REUTERS/Carlos Barria)
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dikenal aktif menggunakan media sosial Twitter untuk membicarakan berbagai hal. Tapi, sudah bukan rahasia juga jika Trump sering memblokir akun Twitter dari orang tertentu yang dianggap mengganggunya.
ADVERTISEMENT
Namun, tampaknya kini kebiasaan Trump itu harus ditahan. Dalam sidang yang diselenggarakan pada Rabu (23/5) waktu AS, hakim federal memutuskan Trump tidak boleh memblokir akun Twitter seseorang yang mengkritisinya.
Pengadilan itu menyidangkan gugatan yang dilayangkan oleh kelompok pro-kebebasan berbicara Knight First Amandment Institute dari Columbia University, New York. Kelompok ini menggugat langkah Trump yang memblokir akun Twitter seseorang telah melanggar hukum Amandemen Pertama Konstitusi AS soal kebebasan berbicara, beragama, dan berkumpul.
Dalam sidang tersebut, hakim memutuskan jika 'ruang interaktif' di Twitter, di mana pengguna dapat berinteraksi kicauan Trump, telah memenuhi syarat sebagai forum publik dan pemblokiran akun seorang pengguna adalah sebuah pelanggaran.
Donald Trump (Foto: AFP/Saul Loeb)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump (Foto: AFP/Saul Loeb)
Semua pejabat pemerintah, termasuk presiden, tidak boleh memblokir akun tertentu di media sosial yang mengkritiknya.
ADVERTISEMENT
Keputusan ini juga berarti menolak argumen dari tim Presiden yang menyatakan hak Amandemen Pertama milik Trump yang justru akan dilanggar jika ia tidak dapat memblokir pengguna.
Pengadilan federal Amerika Serikat tidak secara spesifik memberikan keputusan tersebut kepada Presiden dan Direktur Media Sosial Dan Scavino secara khusus, melainkan memutuskan secara lebih umum bahwa pejabat publik telah melanggar hak pengguna ketika mereka memblokir akun tertentu.
Gugatan ini pertama kali diajukan pada tahun 2017 lalu, ketika sejumlah pengguna Twitter mengeluhkan akunnya yang diblokir oleh Trump.