Alasan Vivo Bikin Acara Peluncuran Ponsel V9 dengan Sangat Meriah

27 Maret 2018 13:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peluncuran Vivo V9 di Candi Borobudur. (Foto: Vivo Indonesia)
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran Vivo V9 di Candi Borobudur. (Foto: Vivo Indonesia)
ADVERTISEMENT
Vivo kembali bersiap meluncurkan smartphone andalan terbarunya di Indonesia. Pada Kamis (29/3) mendatang, sebuah acara peluncuran untuk ponsel V9 akan mereka gelar secara meriah di pelataran Candi Borobudur, Magelang, beserta sejumlah bintang tamu yang diisi nama artis populer.
ADVERTISEMENT
Langkah Vivo ini dikenal unik, karena sebelumnya kita belum pernah melihat acara peluncuran sebuah ponsel dilakukan di lokasi bersejarah seperti di Candi Borobudur, juga disiarkan hingga 12 stasiun televisi.
Strategi ini sendiri sebenarnya sudah dijalankan Vivo sejak meluncurkan ponsel V7 pada tahun 2017 lalu. Namun, acara peluncuran V9 lebih meriah, karena jumlah stasiun televisinya lebih banyak, dan juga diselenggarakan di Candi Borobudur.
Lalu, apa sebenarnya alasan Vivo mengadakan acara peluncuran yang sangat meriah ini?
Edy Kusuma, General Manager Brand and Activation Vivo Indonesia, memaparkan jawabannya. Ia menuturkan, Vivo ingin ikut serta dalam memperkenalkan cagar budaya yang ada di Indonesia, sekaligus memperkenalkan brand-nya dengan lebih luas.
"Di acara Vivo V7 dulu, di 9 stasiun televisi, kami ingin mengingatkan kembali acara televisi yang entertaining. Kalau sekarang, tujuan kami adalah tujuan baik. Kami ingin mengingatkan kembali pentingnya cagar budaya. Ada pesan untuk melestarikan budaya," jelas Edy, dalam jumpa pers yang diselenggarakan di Jakarta, Senin (26/3).
Vivo V9 (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Vivo V9 (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
Meski membutuhkan biaya yang besar, Edy menegaskan saat ini yang terpenting bagi Vivo adalah untuk memperkenalkan brand mereka kepada masyarakat Indonesia secara luas.
ADVERTISEMENT
"Strategi promosi manapun, kita tidak bisa menargetkan promosi sekian, lalu pengeluarannya sekian. Kita hanya mempromosikan value brand saja, kalau berdampak pada sales itu adalah bonus," lanjut Edy.
Menurutnya, strategi ini penting dijalankan Vivo untuk rencana ke depannya, dalam jangka waktu panjang. Oleh karena itu, Edy mengatakan Vivo baru akan fokus di sektor penjualan saat perusahaan sudah menginjak usia ke-5 di Indonesia.
Saat ini, Vivo baru berusia kurang dari 4 tahun di Indonesia, setelah pertama kali hadir di Tanah Air pada Oktober 2014. Itu berarti, mereka baru akan berfokus di penjualan pada akhir tahun 2019 nanti, jika menilik apa yang dikatakan Edy.
Untuk peluncuran V9, Vivo memang terlihat ambisius. Dengan mengandalkan desain layar penuh beserta notch alias poni di atasnya, serta kamera selfie 24 MP yang disematkan teknologi kecerdasan buatan, dapatkah Vivo V9 menarik perhatian masyarakat lewat acara peluncuran meriahnya?
ADVERTISEMENT
Seperti yang dikatakan Edy, mungkin untuk sekarang Vivo memang masih lebih berfokus pada pengenalan brand mereka. Mungkin hal itu juga yang membuat Vivo belum terlihat berminat untuk membawa ponsel dengan spesifikasi kelas kakap ke Indonesia.
Padahal, Vivo memiliki ponsel dengan fitur canggih seperti sensor fingerprint di atas layar, tapi sayangnya untuk sekarang belum memungkinkan bagi mereka untuk memboyongnya ke Indonesia.