Alibaba Terus Dekati Tokopedia Demi Investasi Baru Rp 6,6 Triliun

25 Juli 2017 10:28 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alibaba (Foto: REUTERS/Aly Song)
zoom-in-whitePerbesar
Alibaba (Foto: REUTERS/Aly Song)
ADVERTISEMENT
Ambisi Alibaba Group Holding untuk bermain dalam bisnis e-commerce di Asia Tenggara tampaknya semakin besar, bahkan mereka ingin jadi bagian dari para pemain yang sudah besar ukurannya. Setelah menjadi pemilik dominan dari e-commerce Lazada yang beroperasi di Asia Tenggara, Alibaba ingin menjangkau tangannya lebih dalam ke Indonesia dengan keinginan berinvestasi di e-commerce marketplace terbesar, Tokopedia. Kabar Alibaba sedang terlibat pembicaraan dengan Tokopedia ternyata semakin kuat dilaporkan, kata orang-orang yang mengetahui masalah ini kepada Bloomberg. Sumber ini berkata ada potensi kedua belah pihak mencapai kesepakatan karena Alibaba sedang berupaya mempercepat ekspansi ke Asia Tenggara sebagai kawasan dengan pertumbuhan ekonomi tercepat. Perusahaan China itu dilaporkan bakal memimpin putaran pendanaan baru di Tokopedia yang nilainya bisa mencapai 500 juta dolar AS atau sekitar Rp 6,6 triliun, kata salah seorang sumber yang tak meminta diidentifikasi namanya. Tokopedia sendiri sebelumnya telah mendapatkan investasi dari sejumlah investor besar, termasuk Sequoia Capital, SoftBank, dan BackBank Group. Pembicaraan serius dengan Alibaba ini kemungkinan akan menghalangi kesepakatan Tokopedia dengan JD.com, yang kabarnya juga sedang melakukan pembicaraan untuk menginvestasikan ratusan juta dolar di Tokopedia.
ADVERTISEMENT
Indonesia belakangan ini memang jadi tujuan utama investasi perusahaan teknologi raksasa China, sebagai langkah antisipasi pasar Negeri Tirai Bambu mengalami kejenuhan. Tencent Holdings dikabarkan telah berinvestasi ke Go-Jek untuk masuk ke pasar e-commerce, sementara Alibaba terus menghalangi langkah Amazon untuk memperbesar pasar ke Asia Tenggara. Di Lazada, pada Juni lalu Alibaba berkata telah memberi investasi tambahan sebesar 1 miliar dolar AS yang turut meningkatkan kepemilikan sahamnya menjadi 83 persen pada startup e-commerce berkantor pusat di Singapura itu. Lazada merupakan salah satu pemain e-commerce besar di Indonesia dan menerapkan dua model bisnis sekaligus, yaitu e-ritel dan marketplace. Nilai pasar e-commerce di Indonesia diperkirakan akan naik menjadi 65 miliar dolar AS pada 2020 dari hanya 8 miliar dolar AS sekarang ini, menurut riset Acquarie Research. Tokopedia, yang didirikan oleh William Tanuwijaya pada 2009 lalu, memiliki model bisnis yang sama dengan Taobao milik Alibaba. Mereka mempertemukan antara pedagang dengan pembeli dan tidak menampung barang dagangan secara mandiri.
ADVERTISEMENT