news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Amazon Bayar Karyawan Rp 70 Juta untuk Berhenti Kerja

22 Mei 2018 9:38 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perusahaan e-commerce, Amazon. (Foto: Abhishek N. Chinnappa/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan e-commerce, Amazon. (Foto: Abhishek N. Chinnappa/Reuters)
ADVERTISEMENT
Raksasa e-commerce asal Amerika Serikat, Amazon, punya cara unik bagi karyawannya yang tidak lagi ingin bekerja di sana dengan membayar mereka untuk berhenti.
ADVERTISEMENT
Dilansir CNBC, setahun sekali Amazon menawarkan untuk membayar karyawan yang bekerja di kantor pusatnya hingga 5 ribu dolar AS atau sekitar Rp 70 juta untuk meninggalkan perusahaan.
Untuk mendapat penawaran ini, karyawan tersebut harus memenuhi syarat telah bekerja selama satu tahun. Tetapi, ada peringatan yang mengatakan bahwa mereka yang menerima tawaran itu tidak dapat bekerja di Amazon lagi di kemudian hari.
"Kami ingin orang-orang yang bekerja di Amazon ingin berada di sini," kata juru bicara Amazon, Melanie Etches.
"Dalam jangka panjang, tinggal di suatu tempat yang tidak Anda inginkan tidak sehat untuk karyawan kami atau untuk perusahaan," lanjutnya.
Amazon menawarkan 2.000 dolar AS kepada karyawan yang telah bekerja di perusahaan tersebut selama satu tahun, dan tawaran itu meningkat sebesar 1.000 dolar AS per tahun masa jabatan, dengan penghasilan maksimal 5.000 dolar AS.
Kantor Amazon. (Foto: Ben Nelms/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Amazon. (Foto: Ben Nelms/Reuters)
Amazon mengklaim bahwa mereka sebenarnya tidak ingin karyawan menerima tawaran yang disebut program 'Pay to Quit' itu. Bahkan, judul memo yang diberikan oleh pendiri dan CEO Amazon, Jeff Bezos, tertulis "Tolong Jangan Ambil Tawaran Ini."
ADVERTISEMENT
Bezos juga menjelaskan tujuan dari program Pay to Quit ini dalam memo tersebut.
"Tujuannya adalah untuk mendorong orang-orang sejenak dan berpikir tentang apa yang benar-benar mereka inginkan," tulis Bezos, dalam surat pemegang saham 2014. Dan menurut Amazon, beberapa orang benar-benar menerima tawaran tersebut.
Menguntungkan Perusahaan
Menurut Michael Burchell, ahli budaya tempat kerja dan penulis buku 'The Great Workplace: How to Build It, How to Keep It and Why It Matters,' apa yang dijalankan oleh Amazon dengan program Pay to Quit bisa benar-benar meningkatkan keterlibatan karyawan dan efektifitas dalam jangka panjang.
Baginya program Pay to Quit mungkin tidak selalu mendorong karyawan untuk bekerja lebih keras, melainkan menangani masalah komitmen untuk tetap tinggal di perusahaan.
ADVERTISEMENT
"Jika Anda memilih untuk tidak mengambil uang dan Anda memilih untuk tinggal, itu berarti bahwa Anda berkomitmen untuk organisasi dan berkomitmen untuk pekerjaan Anda," kata Burchell.
Dengan menghadirkan penawaran ini, Amazon dapat menyingkirkan karyawan yang tidak ingin terlibat dengan perusahaan, kata Burchell. Meskipun mungkin biaya perusahaan lebih banyak uang untuk mempekerjakan kembali dan melatih seseorang dalam jangka pendek, Amazon kemudian dapat mengisi posisi itu dengan karyawan yang lebih berkualitas.
"Ini sangat berharga bagi mereka secara finansial dalam jangka panjang," katanya.