Aplikasi Kencan untuk Pendukung Donald Trump Bocorkan Data Pengguna

18 Oktober 2018 10:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (27/08/2018). (Foto: REUTERS/Kevin Lamarque)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (27/08/2018). (Foto: REUTERS/Kevin Lamarque)
ADVERTISEMENT
Sebuah aplikasi kencan bernama Donald Daters milik pendukung Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah membocorkan seluruh basis data privasi penggunanya di hari peluncuran. Aplikasi ini ditujukan untuk para jomblo atau single yang tinggal di AS.
ADVERTISEMENT
Donald Daters, sama seperti aplikasi kencan online lainnya, mampu membantu seseorang untuk mendapatkan kekasih, teman baru yang merupakan pendukung Trump. Bahkan, aplikasi ini telah diulas di beberapa media massa seperti Fox News, Daily Mail, dan The Hill.
Selang sehari setelah meluncur, aplikasi tersebut langsung mendapatkan sekitar 1.600 pengguna dan angka tersebut masih terus bertambah. Sayangnya, peneliti mengungkap bahwa mereka menemukan celah pada aplikasi kencan tersebut yang telah membocorkan data penggunanya.
Menurut laporan seorang peneliti asal Prancis bernama Elliot Alderson, aplikasi tersebut membuka akses database penggunanya mulai dari nama, foto profil, tipe perangkat yang digunakan untuk menggunakan aplikasi, pesan pribadi, serta akses token yang mungkin saja digunakan untuk mengambil alih seluruh akun.
Aplikasi kencan DonaldDaters. (Foto: Dok. DonaldDaters)
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi kencan DonaldDaters. (Foto: Dok. DonaldDaters)
Data tersebut, kata Alderson, bisa diakses melalui platform Firebase publik dan akhirnya dapat terekspos, lalu dikodekan ulang dalam aplikasi. Pendiri Aplikasi Donald Daters, Emily Moreno, telah melakukan tindakan cepat terhadap celah tersebut. Pihaknya mengaku langsung menutup akses terhadap data tersebut.
ADVERTISEMENT
“Kami telah mengambil tindakan cepat dan tegas untuk memperbaiki kesalahan dan membuat semua upaya yang mungkin untuk mencegah hal ini terjadi lagi,” kata Emily, dilansir TechCrunch.
“Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, kami telah menangguhkan layanan chatting untuk sementara dari aplikasi selagi kami menerapkan protokol keamanan baru. Kami juga mengambil langkah-langkah cepat untuk melibatkan perusahaan keamanan siber terkemuka dan independen untuk melakukan uji coba sistem untuk memastikan keamanan terhadap kerentanan ini,” tambahnya.
Hingga saat ini, pihak Donald Daters mengklaim bahwa data seluruh pengguna sudah diamankan dan dijaga privasinya. Sayangnya, kebocoran tersebut telah terjadi dan tidak diketahui berapa pengguna yang terkena dampak tersebut.