Apple Akui Penjualan iPhone Turun karena Program Ganti Baterai

5 Januari 2019 13:08 WIB
comment
24
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
iPhone XS dan iPhone XS Max. (Foto: Shannon Stapleton/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
iPhone XS dan iPhone XS Max. (Foto: Shannon Stapleton/Reuters)
ADVERTISEMENT
2018 tampaknya menjadi tahun yang kurang bagus bagi Apple untuk penjualan iPhone. Apple memperkirakan perusahaan mengalami penurunan pendapatan sebesar 9 miliar dolar AS atau sekitar Rp 130 triliun.
ADVERTISEMENT
Menurut surat yang ditulis CEO Apple, Tim Cook, salah satu penyebab penurunan ini adalah akibat permintaan terhadap perangkat iPhone yang lemah. Cook mengatakan program ganti baterai yang diterapkan perusahaan juga menjadi penyebab dari lemahnya permintaan iPhone tersebut.
Tahun 2018 lalu Apple memang mengakui telah membuat iPhone lawas menjadi lemot performanya yang diketahui disebabkan kualitas baterai yang menurun. Beberapa tindakan pun mereka ambil untuk menangani masalah ini, seperti meminta maaf dan memberikan diskon besar untuk baterai iPhone 6 atau model lebih baru.
CEO Apple, Tim Cook. (Foto: Stephen Lam/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
CEO Apple, Tim Cook. (Foto: Stephen Lam/Reuters)
Apple telah mulai menawarkan penggantian baterai bagi pelanggan yang merasa terkena efek penurunan kinerja di iPhone lawasnya. Harga baterai yang ditawarkan itu didiskon menjadi 29 dolar AS atau setara Rp 420 ribu dari harga semula 79 dolar AS atau setara Rp 1,1 juta.
ADVERTISEMENT
Mendapatkan penawaran harga yang murah untuk penggantian baterai iPhone membuat lebih banyak orang pada tahun 2018 akhirnya memilih untuk menukar baterai mereka, alih-alih membeli model iPhone terbaru.
Selain masalah baterai, pada 2018 juga tidak banyak masalah yang terjadi pada iPhone lawas. Hal ini mungkin menjadi salah satu alasan menghilangnya ketertarikan orang-orang untuk membeli iPhone baru.
Baterai iPhone X. (Foto: iFixit (CC BY-NC-SA 3.0))
zoom-in-whitePerbesar
Baterai iPhone X. (Foto: iFixit (CC BY-NC-SA 3.0))
Perang dagang AS dan China
Selain penggantian baterai pada iPhone lawas, CNN melaporkan perang dagang antara Amerika Serikat dan China juga menjadi salah satu penyebab lemahnya penjualan iPhone.
"Ketika kami mengantisipasi beberapa tantangan di pasar kunci, kami tidak menyadari terjadinya perlambatan ekonomi, terutama di China," tulis Cook, di mana ia menitikberatkan pada tensi tinggi perang dagang antara China dengan Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, pada 1 November 2018 lalu, Apple mengumumkan tidak akan lagi mengungkap berapa banyak unit iPhone, iPad, dan Mac yang telah terjual selama laporan pendapatan per kuartalnya.
Sebagai dampaknya, Apple sekarang menargetkan pendapatan untuk tiga bulan yang berakhir pada Desember menjadi sekitar 84 miliar dolar AS, turun dari kisaran perkiraan sebelumnya antara 89 miliar dolar AS dan 93 miliar dolar AS.
iPhone telah menjadi penghasil uang utama Apple selama bertahun-tahun. Terhitung hampir 60 persen dari total penjualan Apple berasal dari iPhone dalam periode tiga bulan yang berakhir pada September 2018.