Apple Indonesia Janji Bangun 2 Pusat Pelatihan di Jawa, 1 di Luar Jawa

7 Mei 2018 14:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Apple (Foto: REUTERS/Regis Duvignau)
zoom-in-whitePerbesar
Logo Apple (Foto: REUTERS/Regis Duvignau)
ADVERTISEMENT
Apple memang emoh memenuhi aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) ponsel 4G LTE di Indonesia lewat jalur mendirikan pabrik, atau memenuhinya dengan membangun sesuatu terkait hardware dan software di Indonesia. Mereka lebih memilih jalur investasi untuk membangun pusat penelitian, pusat pengembangan, pusat pelatihan, atau pusat apalah lagi nanti yang akan dipakai sebagai slogan.
ADVERTISEMENT
Pada hari ini, Senin (7/5), Apple meresmikan pusat pelatihan pertamanya di Indonesia, sekaligus jadi yang pertama di Asia Tenggara. Tempat yang diberi nama Developer Academy ini belokasi di Green Office Park 9, BSD, Tangerang Selatan, dan merupakan hasil kerja sama dengan Universitas Bina Nusantara.
Setelah ini, Apple berencana membangun sebanyak dua pusat penelitian atau pelatihan lagi di Indonesia, karena mereka menjanjikan totalnya bakal ada tiga pusat penelitian di negeri ini.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto, mengkonformasi bahwa dan yang diinvestasikan Apple di Indonesia adalah sebesar 44 juta dolar AS atau sekitar Rp 616 miliar untuk mengoperasikan tiga pusat riset atau pelatihan tersebut selama tiga tahun.
Airlangga Hartarto (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Airlangga Hartarto (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Airlangga berkata setelah ini Apple akan membuka pusat pelatihan atau pusat penelitian yang kedua di Pulau Jawan, lalu yang ketiga bakal dibangun di luar Pulau Jawa.
ADVERTISEMENT
“Dalam tiga tahun ke depan ada tiga tempat. Itu yg dijanjikan Apple. Dua di Jawa dan satu di luar Jawa,” kata Airlangga.
Apple Developer Academy sendiri dirancang untuk melatih para pengembang aplikasi di Indonesia untuk membuat aplikasi di perangkat iOS. Tentu saja Apple mengambil langkah ini untuk menguntungkan mereka. Sambil memenuhi regulasi, mereka turut memperkuat bisnis peranti lunak di Indonesia.
Saat ini, kelas perdana Developer Academy berisikan 75 siswa Universitas Bina Nusantara. Mereka telah memulai pelatihan selama satu tahun di fasilitas pusat pelatihan Apple tersebut.
Jelvin dan Christian, mahasiswa Binus. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jelvin dan Christian, mahasiswa Binus. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
Pada batch selanjutnya, tak hanya mahasiswa Binus yang bisa bersekolah di Developer Academy, tetapi semua orang yang memiliki kompetensi pada bidang pengembangan aplikasi.
“Ini terbuka untuk semua. Untuk awal memang Binus. Tahap berikutnya terbuka untuk yang lain. Targetnya pemerintah ada 200 (murid) dalam setahun. Proses rekrutmen akan setahun nanti ke depan, bulan Juni pre-launching,” papar Airlangga.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya Academy Developer di Indonesia, pemerintah berharap nantinya para pengembang di Indonesia dapat membuat software-software yang memajukan ekosistem pengembang aplikasi di Indonesia.