Apple Mau Blokir Alat yang Dipakai Polisi untuk Buka Kunci iPhone

16 Juni 2018 10:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perusahaan teknologi Apple. (Foto: Ralph Orlowski/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan teknologi Apple. (Foto: Ralph Orlowski/Reuters)
ADVERTISEMENT
Selama berbulan-bulan, polisi di Amerika Serikat menggunakan sebuah alat bernama GrayKey untuk membuka iPhone yang terkunci. Teknik yang dipakai alat itu mampu membobol sistem enkripsi perangkat iOS.
ADVERTISEMENT
Menurut The Verge, alat tersebut saat ini sedang digunakan di lima negara bagian dan lima agensi federal untuk mengumpulkan barang bukti dari perangkat yang terenkripsi.
Sementara itu Reuters melaporkan, Apple berencana untuk merilis sebuah fitur baru di iOS yang bisa membuat alat itu tidak dapat berfungsi lagi untuk perangkat iOS di banyak kasus. Hal ini berarti Apple melakukan pembaruan di dalam sistem enkripsinya agar tidak bobol lagi.
Dengan fitur baru itu, iPhone bakal memutus semua komunikasi lewat port USB jika ponselnya tidak dibuka kuncinya selama satu jam. Ketika sudah lewat satu jam dalam keadaan terkunci, port USB di iPhone itu hanya bisa digunakan untuk mengisi daya baterai.
Rangkaian komponen iPhone X. (Foto: iFixit (CC BY-NC-SA 3.0))
zoom-in-whitePerbesar
Rangkaian komponen iPhone X. (Foto: iFixit (CC BY-NC-SA 3.0))
Hasilnya, sulit bagi polisi untuk menggunakan kembali GrayKey saat mencoba membuka kunci iPhone. Itu karena GrayKey dipakai dengan cara memanfaatkan port USB pada iPhone.
ADVERTISEMENT
Fitur bernama 'USB Restricted Mode' itu telah tersedia dalam versi beta sistem operasi iOS 12 dan iOS 11.4.1.
Pada Maret lalu, Malware Bytes melaporkan GrayKey bekerja dengan cara menginstal sejumlah software lewat port USB iPhone. Setelah terhubung dengan alat GrayKey, iPhone itu akan menjalankan software GrayKey dan menampilkan password kunci layar di iPhone tersebut antara dua jam hingga tiga hari setelah software diinstal.
Dengan langkah pembaruan ini, maka jelas terlihat Apple tidak ingin ponselnya dibobol bahkan untuk keperluan investigasi polisi sekalipun.
Meski begitu, dalam pembaruannya Apple tidak menyebut secara spesifik ingin menangkal alat GrayKey, melainkan untuk meningkatkan sistem keamanan perangkatnya.
"Kami selalu memperkuat perlindungan keamanan di setiap produk Apple untuk membantu konsumen terlindungi dari hacker, pencurian identitas, dan pembobolan terhadap data pribadi mereka," ujar perwakilan Apple, dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari The Verge.
ADVERTISEMENT
"Kami sangat menghormati penegakan hukum, dan kami tidak akan merancang peningkatan sistem keamanan yang akan mempersulit upaya mereka (menegakkan hukum)," lanjutnya.