Apple Ungkap Alasan Harga iPhone, Apple Watch, dkk Selalu Mahal

26 Februari 2019 10:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Apple iPhone 7. Foto: REUTERS/Regis Duvignau
zoom-in-whitePerbesar
Apple iPhone 7. Foto: REUTERS/Regis Duvignau
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Produk-produk Apple sudah lama dilabeli simbol kemewahan. Wajar saja, harga yang dibanderol untuk perangkat buatan Apple seperti iPhone, misalnya, memang selalu tidak murah.
ADVERTISEMENT
Pandangan seperti itu menjadi kegelisahan bagi salah satu mahasiswa yang hadir saat Chief Operating Officer (COO) Apple Jeff Williams berbicara di Elon University, North Carolina, AS pada Jumat (22/2) lalu.
Kesempatan ini ia manfaatkan untuk bertanya langsung kepada Williams tentang alasan Apple membanderol iPhone, iPad, dan produk lainnya dengan harga tinggi, serta ada atau tidaknya rencana Apple menurunkan harga tersebut yang marginnya tampak besar dibanding biaya produksinya. Mahasiswa ini bahkan mengutip sebuah laporan yang klaim biaya produksi iPhone X hanya 370 dolar AS (sekitar Rp 5,1 juta), tapi di pasar menjadi 999 dolar AS (sekitar Rp 14 juta).
COO Apple Jeff Williams umumkan Apple Watch Series 4. Foto: Stephen Lam/Reuters
Williams menolak laporan tersebut, dan memberi tahu kepada mahasiswa tersebut bahwa ada biaya yang tidak terlihat di sana. Yang dimaksud COO Apple itu adalah biaya pengembangan.
ADVERTISEMENT
"Kisah-kisah yang keluar tentang biaya produk kami (telah) menjadi kutukan sejak keberadaan saya awal waktu, termasuk hari-hari awal kami," kata Williams dikutip The Times News.
"Analis tidak benar-benar memahami biaya dari apa yang kami lakukan dan seberapa besar perhatian kami dalam membuat produk kami."
Ilustrasi Apple. Foto: REUTERS/Aly Song
Williams mencontohkan, ketika jam tangan pintar Apple Watch pertama kali dirilis, harga ritel model standarnya mencapai 349 dolar AS, berbeda jauh dengan perangkat Fitbit pertama yang dijual 99,95 dolar AS. Meski secara desain dan kemampuan Apple Watch berbeda dari Fitbit, alasan lain harganya meningkat adalah penelitian yang dilakukan untuk pengembangan produk.
Ia menambahkan, saat Apple ingin membuat perangkat pelacak kesehatan kalori di tubuh, perusahaan teknologi ini harus membangun laboratorium fisiologi, mempekerjakan 40 perawat, dan meminta 10.000 peserta riset untuk mempelajari cara terbaik dalam mengukur kalori yang terbakar selama berolahraga.
ADVERTISEMENT
Hasil penelitian tersebut juga menghasilkan teknologi monitor detak jantung yang disebut sensor deteksi jantung elektrik atau elektrokardiogram (EKG) pada Apple Watch series 4.
Apple Watch 4 dijual di iBox. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Masalah harga yang terlalu mahal juga menjadi perhatian khusus Apple. Williams mengatakan, biaya pengembangan adalah sesuatu yang mereka usahakan untuk diatasi.
"Itu adalah sesuatu yang sangat kami sadari," katanya. “Kami tidak ingin menjadi perusahaan yang elitis. Itu bukan --kami ingin menjadi perusahaan yang egaliter, dan kami punya banyak pekerjaan di pasar yang sedang berkembang."
MacBook Air 2018. Foto: Shannon Stapleton/Reuters
Sebelumnya, harga penjualan iPhone yang dinilai terlalu mahal disebut-sebut menjadi penyebab turunya permintaan iPhone di tahun 2018.
Dalam laporan yang diungkap oleh Apple pada awal 2019, perusahaan yang dipimpin oleh Tim Cook itu memperkirakan akan mengalami penurunan pendapatan sebesar 9 miliar dolar AS atau sekitar Rp 130 triliun.
ADVERTISEMENT
Cook mengungkap keuntungan dari penjualan iPhone selama 2018 turun 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal tersebut diakibatkan lemahnya permintaan terhadap perangkat iPhone di beberapa negara.
Untuk menyiasatinya, perusahaan berkata akan mempertimbangkan kembali harga jual untuk iPhone. Dalam sebuah wawancara dengan Reuters, Cook menjelaskan beberapa negara mengalami kenaikan harga iPhone drastis dari waktu ke waktu, yang diduga akibat naiknya nilai dolar AS.