Atasi Konten Terorisme, Kominfo Panggil Facebook, Instagram, YouTube

15 Mei 2018 15:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkominfo Rudiantara (Foto: ANTARA FOTO/ Puspa Perwitasari)
zoom-in-whitePerbesar
Menkominfo Rudiantara (Foto: ANTARA FOTO/ Puspa Perwitasari)
ADVERTISEMENT
Kementerian Komunikasi dan Informatika memanggil para pengelola platform pesan instan dan media sosial yang memiliki basis pengguna cukup besar di Indonesia. Pertemuan ini membahas soal percepatan penanganan konten radikalisme dan terorisme di masing-masing platform.
ADVERTISEMENT
Pertemuan ini digelar pada Selasa, 15 Mei 2018, di kantor pusat Kemkominfo di Jakarta. Kementerian ini memanggil manajemen dari Facebook, Instagram, Twitter, YouTube, dan Telegram.
Menurut rencana, pertemuan ini berlangsung sore hari dan setelahnya Menkominfo, Rudiantara, akan menyampaikan hasil rapat kepada media di Jakarta.
Ketika tragedi ledakan bom terjadi di tiga gereja di Surabaya, pada Minggu pagi, 13 Mei 2018, Rudiantara mengimbau publik agar tidak menyebar konten foto, gambar, atau video, terkait aksi teror atau para korbannya.
Penyebaran konten-konten tersebut dapat dinilai dapat memperkeruh suasana dan memberi 'oksigen' untuk tujuan besar aksi terorisme, yaitu membuat ketakutan di masyarakat.
Ilustrasi lokasi ledakan bom di Surabaya. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi lokasi ledakan bom di Surabaya. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Tak hanya itu, Rudiantara juga mengajak pengguna media sosial agar segera melapor, jika menemukan konten yang tak layak di berbagai platform media sosial.
ADVERTISEMENT
"Kalau perlu kita sama-sama komplain ke penyelenggaranya. Kita file complaint kepada platform, apakah itu Facebook, Twitter, IG, YouTube, dan sebagainya. Kita minta kontennya kita turunkan, untuk Indonesia yang lebih baik. Itulah kebangkitan bangsa Indonesia,” ungkap Rudiantara.
Selanjutnya pria yang akrab disapa Chief RA ini juga meminta publik untuk terus bekerjasama dan mendukung Kepolisian dalam penanganan terorisme.
7 Lokasi Teror Surabaya dan Sidoarjo (Foto: Chandra Dyah A/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
7 Lokasi Teror Surabaya dan Sidoarjo (Foto: Chandra Dyah A/kumparan)
Pada Minggu pagi, 13 Mei, diketahui terjadi 3 ledakan bom di 3 gereja di Surabaya, yaitu Gereja Santa Maria Tak Bercela, GKI Diponegoro, dan GPPS Arjuno. Masyarakat kembali dikagetkan dengan ledakan di Rusunawa, Wonocolo, Sidoarjo, sekitar pukul 20.45 WIB.
Berselang sehari kemudian, yakni Senin (14/5) pada pukul 08.50 WIB, bom bunuh diri meledak di halaman depan Mapolrestabes, Surabaya. Kemudian sekitar pukul 10.30 WIB terjadi baku tembak Densus 88 Antiteror dengan terduga teroris di Perumahan Puri Maharani, Masangan Wetan Sukodono, Sidoarjo.
ADVERTISEMENT