Ayah dan Anak Ditangkap Polisi Karena Pukuli Pemain Pokemon Go Lain

22 Juni 2018 10:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fitur baru game Pokemon Go. (Foto: Pokemon Go)
zoom-in-whitePerbesar
Fitur baru game Pokemon Go. (Foto: Pokemon Go)
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, 'Pokemon Go' mungkin telah ditinggalkan para pemainnya, tapi di Amerika Serikat ternyata masih banyak yang memainkan game ini. Bahkan, ada insiden perkelahian yang terjadi antara sesama pemain Pokemon Go di AS.
ADVERTISEMENT
Seorang pria lanjut usia dan anak laki-lakinya ditangkap polisi karena diduga menyerang pemain Pokemon Go lain. Sang ayah, Robert Matteuzzi (71), dan anaknya, Angelo Matteuzzi (31), disebut memukuli pemain Pokemon Go lain yang menuduh mereka curang.
Diketahui, para pemain Pokemon Go bisa menguasai suatu Gym tertentu yang diperebutkan oleh tiga tim. Ayah dan anaknya itu dituduh telah mencuri Gym yang dikuasai pemain lain dengan cara curang dan pemain lain yang diketahui laki-laki itu melempar botol air minum ke mobil Matteuzzi.
Sang ayah kemudian mengejar laki-laki yang melempar botol dan melemparkan kembali botol tersebut. Ada tiga orang yang terlibat dalam perkelahian ini, yaitu sang ayah, anaknya, dan laki-laki yang melempar botol.
Remaja Jepang bermain game Pokemon Go. (Foto: Toru Hanai/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Remaja Jepang bermain game Pokemon Go. (Foto: Toru Hanai/Reuters)
Berdasarkan laporan St. Louis Post yang dilansir Kotaku, seseorang merekam kejadian tersebut dan dalam rekaman tersebut, Matteuzzi dan anaknya terlihat memukuli wajah pemain Pokemon Go lain itu beberapa kali.
ADVERTISEMENT
"Seorang saksi mata merekam kejadian dan memperlihatkan Robert Matteuzzi menahan tubuh korban sementara anaknya memukuli kepala dan wajah korban beberapa kali," tulis Matthew Waggoner, Petugas Kepolisian Kirkwood, dilansir Kotaku.
Kepolisian Kirkwood melaporkan bahwa sang korban mengalami luka sobek pada wajahnya dan cedera traumatis pada matanya serta jari patah. Namun, Kepolisian Kirkwood tidak merilis video perkelahian tersebut ke publik.
Akibat main hakim sendiri, kini kedua Matteuzzi harus menghadapi tuntutan atas aksi kekerasan yang telah dilakukannya.
Kejadian seseorang melukai orang lain hanya karena video game bukanlah hal yang asing lagi. Sebelumnya, ada juga laporan mengenai seorang anak laki-laki yang tega menembak sahabatnya sendiri hanya karena perdebatan yang terjadi saat main video game.
ADVERTISEMENT