Bagaimana Facebook Selamatkan Nyawa Turis yang Kecelakaan di Bali

10 September 2018 13:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mikey Lythcott dan Stacey Eno, turis yang alami kecelakaan di Bali. (Foto: Michael Lythcott/Facebook)
zoom-in-whitePerbesar
Mikey Lythcott dan Stacey Eno, turis yang alami kecelakaan di Bali. (Foto: Michael Lythcott/Facebook)
ADVERTISEMENT
Liburan di Bali bagi Mikey Lythcott dan Stacey Eno mungkin bakal menjadi kenangan yang tidak akan dilupakan bagi mereka berdua. Kenangan itu bukan karena pemandangan Bali yang indah, tetapi insiden kecelakaan yang menimpa mereka.
ADVERTISEMENT
Pada 22 Agustus lalu, Mikey dan Stacey bertemu di Bali untuk liburan bersama. Nahasnya, mereka mengalami kecelakaan tunggal di kawasan Ubud ketika sedang mengendarai sepeda motor. Kendaraannya terperosok ke jurang dan membuat keduanya luka parah.
Peristiwa itu terjadi hanya tujuh jam sejak mereka menginjakkan kaki di Pulau Dewata. Posisi jurang tempat Mikey dan Stacey terjatuh berada cukup jauh dari keramaian, sehingga tidak ada seorang pun yang menyadarinya.
Dan siapa sangka, platform media sosial Facebook menjadi penyelamat mereka. Apabila tidak ada Facebook, entah bagaimana nasib mereka berdua kini.
Lalu, bagaimana Facebook menyelamatkan Mikey dan Stacey?
Mikey Lythcott dan Stacey Eno kecelakaan di Bali (Foto: Mikey Lythcott/Facebook)
zoom-in-whitePerbesar
Mikey Lythcott dan Stacey Eno kecelakaan di Bali (Foto: Mikey Lythcott/Facebook)
Pria berusia 36 tahun tersebut sempat pasrah hidupnya akan berakhir. ia mengaku tidak bisa melihat apa-apa selain langit yang menembus pepohonan. Sementara itu, Stacey berada di posisi yang cukup jauh serta tidak bisa bergerak sama sekali.
ADVERTISEMENT
"Aku sempat berpikir, 'Aku akan mati di sini,' karena tidak ada yang tahu kita ada di sini dan kita berdua terluka. Untuk sesaat aku bahkan tidak ingat bagaimana kita bisa sampai di sana," kenang Mikey, seperti dikutip dari CNN.
Apalagi, ia kehilangan ponselnya yang menggunakan kartu SIM lokal sehingga sulit untuk menghubungi siapa pun. Namun ia tidak putus asa dan untungnya ia menggenggam ponselnya yang menggunakan nomor Amerika Serikat.
Minta tolong di Facebook
Ia kemudian berinisiatif untuk mencari pertolongan lewat Facebook. Dengan baterai smartphone yang hampir habis, ia kemudian mengunggah sebuah status darurat atau SOS di akun Facebook miliknya.
"Tolong. Dalam bahaya. Hubungi polisi," tulisnya, lewat akun Facebook miliknya. Setelah itu, ia hanya bisa menunggu.
ADVERTISEMENT
Beruntung seorang teman Mikey bernama Aimee Sparks melihat status SOS itu dan bergerak cepat untuk menyelamatkannya. Ia mengaku terkejut dan khawatir ketika melihat postingan dari Mikey tersebut. Aimee pun langsung menghubungi Mikey melalui opsi panggilan telepon sekarang di Facebook.
"Saya melihat postingan Mikey hanya satu atau dua menit setelah Mikey mengunggahnya," kata Aimee. "Saya bekerja secara remote dan sering membuka Facebook saat saya bekerja. Saya melihatnya (postingan Mikey) dan tentu saja terkejut dan khawatir ia telah dibius atau diculik," lanjutnya, dilansir CNN.
"Aku tidak ingin memikirkan apa yang akan terjadi jika dia tidak memiliki ponselnya, atau jika baterainya mati," kenangnya.
Ilustrasi Facebook. (Foto: AP Photo/Noah Berger)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Facebook. (Foto: AP Photo/Noah Berger)
Tidak hanya Aimee, teman-teman Facebook Mikey yang lain juga turut membantu. Berdasarkan informasi lokasi yang diberikan oleh Mikey, seorang teman di Vancouver mulai membuat panggilan terhadap kenalannya yang ia miliki di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Bahkan, seorang teman yang berada di Los Angeles membuat peta digital untuk mencari tahu lokasi Mikey yang kemungkinan berada di dekat air terjun. Peta tersebut lalu diberikan kepada tim penyelamat di lapangan.
Teman Mikey yang lain yang berada di Praha mencatat nomor konsulat untuk dihubungi dan temannya yang berada di Belanda menghubungi polisi lokal di Bali.
Ilustrasi Facebook (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Facebook (Foto: Reuters)
"Sekelompok teman-teman Mikey mem-posting nomor telepon untuk dihubungi, dan saya menghubungi seorang wanita bernama Christine di konsulat. Dia memberi saya email-nya dan saya mengirim screenshot peta lokasi Mikey," kata Sparks.
Tak hanya Facebook, ternyata WhatsApp juga yang masih berada di bawah naungan Facebook, turut berjasa menyalamatkan Mikey. Ia berhasil mengirimkan lokasi keberadaannya menggunakan fitur share location di aplikasi WhatsApp, meski dirinya dan Stacey sudah merasa kehilangan kesadaran.
ADVERTISEMENT
"Saya mendapat telepon dari seorang pria bernama Joe dari (konsulat) yang mengatakan bantuan datang tetapi saya harus membantunya menemukan saya," kata Mikey.
"Saya memberitahunya ada sebuah hotel dekat lokasi saya, dan saya bilang saya tepat sebelum hotel tersebut. Kemudian baterai saya habis," ungkapnya.
Selamat dan tidak kapok
Keesokan harinya bantuan datang. Mikey dan Stacey dibawa ke rumah sakit terdekat, tetapi karena dibutuhkan pemeriksaan sinar X, mereka dipindahkan ke Rumah Sakit BIMC di kawasan Kuta.
Mikey harus menjalani rangkaian operasi akibat luka parah yang dialaminya. Ia mengaku berada di rumah sakit sampai 3 September. Sementara itu, Stacey mengalami patah tulang pipi dan beberapa luka lainnya. Meski begitu, Stacey masih bisa pulang ke rumahnya dengan selamat.
ADVERTISEMENT
Meski baru saja mengalami insiden mengerikan, tapi keduanya mengaku tidak kapok untuk terus berjalan-jalan keliling dunia. Setidaknya itu yang diungkapkan Stacey.
"Saya tahu jalan-jalan itu bisa jadi mengerikan dan berisiko tapi hal ini tidak akan membuat kami berhenti," tegas Stacey.