Bantu Maudy Ayunda, Ini Para Founder Sukses dari Harvard dan Stanford

5 Maret 2019 7:33 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO dan Co-Founder Grab Anthony Tan, CEO dan Co-Founder GOJEK Nadiem Makarim, CEO dan Founder SpaceX Elon Musk, serta Co-Founder Google Larry Page. Foto: Grab, Darren Whiteside/Reuters, Elijah Nouvelage/Reuters, Mike Blake/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
CEO dan Co-Founder Grab Anthony Tan, CEO dan Co-Founder GOJEK Nadiem Makarim, CEO dan Founder SpaceX Elon Musk, serta Co-Founder Google Larry Page. Foto: Grab, Darren Whiteside/Reuters, Elijah Nouvelage/Reuters, Mike Blake/Reuters
ADVERTISEMENT
Aktris Maudy Ayunda tengah dilanda kegalauan tentang masa depan pendidikannya. Perempuan berusia 24 tahun itu sedang dihadapkan dengan dua pilihan kampus terbaik: Harvard University atau Stanford University.
ADVERTISEMENT
Di Harvard University, Maudy diterima untuk menjalani program Magister pendidikan. Sedangkan untuk Stanford University, pelantun lagu 'Tahu Diri' itu juga diterima pada program Magister Bisnis Administrasi.
Dalam posting-an di akun Instagram pribadinya, Maudy mengaku belum memutuskan universitas mana yang akan ia pilih. Sungguh pilihan sulit.
Maudy Ayunda. Foto: Aria Pradana/kumparan
Kabar dilema Maudy ini juga sempat meramaikan media sosial Twitter. Para netizen ada yang membantu memberikan saran untuk pilihan mana yang terbaik dari kampus itu, tetapi ada juga yang melontarkan lelucon soal dilema yang dialami Maudy.
Tidak mau membuat Maudy lama-lama bingung universitas mana yang akan ia pilih, kumparanTECH mencoba membagikan referensi siapa saja tokoh-tokoh yang pernah menjalani perkuliahan di masing-masing universitas tersebut.
Harvard University
ADVERTISEMENT
Harvard University merupakan salah satu kampus terbaik di dunia. Banyak tokoh-tokoh penting pernah menimba ilmu di universitas yang berdiri di Cambridge, Massachusetts, AS, sejak tahun 1636.
Ada banyak pimpinan perusahaan teknologi yang pernah kuliah di Harvard University, salah satunya adalah pendiri Microsoft, Bill Gates. Sayangnya, Gates, yang pernah kuliah di Harvard pada 1955, tidak meneruskan sampai lulus untuk jurusan matematika dan komputer. Ia memutuskan keluar atau mengambil cuti untuk serius mengembanhkan bisnisnya.
"Ketika komputer pertama yang menggunakan mikroprosesor itu keluar, Paul (Allen, rekan Gates sesama pendiri Microsoft) dan saya berkata bahwa kita harus menjadi yang pertama untuk melakukan ini," kata Gates. "Dan saat itulah aku meninggalkan sekolah (Harvard)."
Bill Gates. Foto: REUTERS/Stringer
Gates pernah berjanji kepada orang tuanya bahwa dirinya akan kembali kuliah, jika usahanya tidak berhasil. Nyatanya, Microsoft malah sukses dan menjadi salah satu raksasa teknologi di dunia. Gates malah menerima gelar kehormatan dari Harvard pada 2007 lalu.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya Gates, ada juga Mark Zuckerberg, pendiri sekaligus CEO Facebook. Ia, bersama istrinya Priscilla Chan, pernah menimba ilmu di Havard. Tetapi, Zuckerberg juga memutuskan keluar untuk mengembangkan Facebook.
Sementara tokoh teknologi dari Indonesia ada Nadiem Makarim dan Anthony Tan. Keduanya saat ini adalah pemimpin dari dua startup transportasi online terpopuler di Asia Tenggara, Nadiem dengan GOJEK dan Anthony dengan Grab.
Pendiri & CEO GoJek, Nadiem Makarim. Foto: REUTERS / Darren Whiteside
Nadiem dan Anthony sudah menjadi kawan sejak sama-sama memulai pendidikan Magister Bisnis Administrasi, program yang sama ditawar Maudy, di Harvard pada 2009. Keduanya pun juga sama-sama lulus pada 2011.
CEO dan Founder Grab, Anthony Tan. Foto: Grab
Selain empat tokoh penting itu, Harvard juga pernah diisi oleh CEO Fitbit James Park, CEO YouTube Susan Wojcicki, CEO Yelp Jeremy Stoppelman, dan CEO Grab Anthony Tan.
ADVERTISEMENT
Harvard University juga 'mencetak' presiden paling banyak dalam sejarah AS. John Adams, presiden kedua AS hingga putranya, John Quincy Adams, juga memiliki almamater yang sama di universitas ini.
Stanford University
Tidak kalah dengan Harvard, Stanford juga menjadi salah satu universitas terbaik di dunia yang mampu mencetak banyak orang sukses di bidang teknologi.
Universitas yang berdiri pada 1891 ini pernah menjadi kampus Larry Page dan Sergey Brin, dua orang yang mendirikan Google. Mereka adalah mahasiswa pascasarjana Stanford University di Palo Alto, California, dan berhasil lulus dengan gelar Master of Science.
CEO Tesla and SpaceX, Elon Musk, juga pernah mengenyam pendidik di Stanford. Musk pergi ke Stanford untuk mengejar program PhD, tetapi dia keluar untuk serius menjadi pengusaha.
CEO SpaceX dan Tesla, Elon Musk. Foto: Aaron P. Bernstein/Reuters
Seperti Harvard, bangku kuliah Stanford juga pernah diduduki oleh orang Indonesia yang kini menjadi tokoh penting di industri teknologi. Ada Derianto Kusuma, salah satu pendiri startup unicorn Traveloka, dan pendiri Cermati.com Oby Sumampouw.
ADVERTISEMENT
Derianto menempuh pendidikan S1 jurusan Ilmu Komputer di Stanford University selama empat tahun, mulai dari 2006 hingga lulus 2010. Pasca lulus, ia langsung berkarier di Microsoft, LinkedIn, hingga akhirnya ikut mendirikan Traveloka bersama dengan Ferry Unardi pada 2012. Sayang, Derianto yang menjabat CTO memilih mundur dari Traveloka per November 2018 lalu.
Derianto Kusuma, eks CTO Traveloka. Foto: Derianto Kusuma via LinkedIn
Sementara Oby memilih Stanford untuk program pendidikan Masters Computer Science, dengan masa kuliah 2007 hingga 2009. Ia, bersama dengan Andhy Koesnandar dan Carlo Gandasubrata, lantas mendirikan startup teknologi finansial Cermati.com per Desember 2014, setelah berkarier terlebih dahulu di berbagai perusahaan, seperti Google dan LinkedIn.
Selain mereka, ada banyak tokoh penting teknologi lainnya, seperti CEO Google Sundar Pichai, CEO Snapchat Evan Spiegel, CEO Netflix Reed Hastings, Pendiri WhatsApp Brian Acton, serta dua pendiri Robinhood, Vladimir Tenev dan Baiju Bhatt.
CEO Google, Sundar Pichai. Foto: Stephen Lam/Reuters
Semoga saja dengan referensi ini, bisa membantu Maudy menentukan masa depan pendidikannya. Dan yang paling penting, apapun pilihannya nanti, Maudy dapat menyelesaikan pendidikan sampai lulus sehingga bisa mengharumkan nama bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Bagaimana menurut pembaca kumparan? Apakah kalian punya rekomendasi tokoh-tokoh penting lainnya di luar bidang teknologi yang juga pernah kuliah di salah dua universitas top tersebut? Mari sampaikan pendapatmu di kolom komentar di bawah, ya.