Begini Tampilan Komputer yang Terinfeksi Ransomware Petya

Ransomware. (Foto: Thinkstock)

Setelah WannaCry, kini dunia dibuat gaduh oleh ransomware Petya. Namanya juga ransomware, program jahat ini akan mengunci dokumen yang ada di komputer korban dengan enkripsi. Jika korban ingin dokumennya bisa dibuka kembali, ia diminta oleh peretas untuk membayar tebusan dengan cara mentransfer sejumlah uang dalam bentuk Bitcoin ke rekening dompet Bitcoin tertentu. Si peretas menjanjikan akan memberi kode khusus untuk membuka dokumen yang terkunci. Khusus untuk Petya, uang tebusan yang diminta setara 300 dolar AS. Beginilah notifikasi ransomware Petya yang tampil di komputer Windows jika terinfeksi.

Notifikasi infeksi ransomware Petya. (Foto: Istimewa)

Semua ahli keamanan siber tidak pernah merekomendasikan para korban untuk mentransfer uang, karena tidak pernah ada jaminan pasti si peretas akan memberi kode khusus untuk membuka dokumen yang terkunci.

Petya sendiri meminta korban mentransfer Bitcoin ke rekening dompet beralamat: 1Mz7153HMuxXTuR2R1t78mGSdzaAtNbBWX. Kemudian, korban diminta untuk mengirim email konfirmasi ke alamat [email protected] yang dijanjikan bakal dikirimi kode khusus untuk membuka kunci dokumen. Perusahaan penyedia platform email Posteo asal Berlin, Jerman, telah memblokir email tersebut dan praktis jalur komunikasi antara korban dan peretas terputus. Sekali lagi, jangan pernah mentransfer Bitcoin jika kamu adalah korban Petya karena tidak pernah ada jaminan dokumen akan kembali. Permintaan transfer Bitcoin adalah akal-akalan peretas untuk memeras korban dan memperkaya dirinya. Petya sendiri mulai menyerang jaringan komputer global pada Selasa, 27 Juni 2017, lalu dengan cepat menginfeksi komputer di Rusia, Ukraina, Eropa Barat, dan sampai ke Amerika Serikat. Sudah banyak perusahaan besar yang mengaku terinfeksi Petya dan ini mengganggu operasional mereka. [Baca juga: Daftar Perusahaan Besar Korban Ransomware Petya]