Bocah Habiskan Uang Pensiun Kakeknya untuk Beri Gift ke Video Streamer

12 Maret 2019 8:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak menonton video streaming Foto: snsforyou/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak menonton video streaming Foto: snsforyou/Pixabay
ADVERTISEMENT
Masa pensiun sudah seharusnya dihiasi dengan hal yang indah-indah. Tapi tidak seperti itu yang dialami seorang kakek bernama Li di China ini. Kakek Li yang tinggal di provinsi Sichuan, China, harus mendapati kenyataan uang pensiunnya yang disimpan di bank ternyata telah berkurang.
ADVERTISEMENT
Li kehilangan uang pensiun sebesar 40.000 yuan atau sekitar Rp 84,9 juta dari rekening banknya dalam kurun waktu tiga hari. Ia mengetahui uangnya hilang saat ingin mengambilnya di Kota Dujiangyan pada 28 Januari lalu.
Menurut laporan surat kabar lokal Huaxi City Daily, tabungan pensiun kakek Li hanya tersisa 600 yuan atau sekitar Rp 1,2 juta saja. Malang sekali nasib kakek Li, ya.
Setelah memeriksa catatan transaksinya, Li mengetahui bahwa hampir semua uangnya telah dibayarkan kepada iQiyi, salah satu situs streaming video terbesar di China.
Lebih mengejutkannya lagi, uang tersebut digunakan oleh cucu laki-lakinya sendiri yang baru berusia 11 tahun. Bocah yang dipanggil Xiaowei itu, mengakui bahwa ia telah menghabiskan uang pensiun kakeknya untuk memberi tip dan membeli gift alias hadiah untuk idol perempuan dalam video streaming game di iQiyi.
Ilustrasi anak menonton video streaming Foto: Pxhere
Selain memberi tip, Xiaowei juga mengaku menggunakan uang itu untuk bermain video game. Ia menggunakan smartphone milik kakeknya dan tahu nomor PIN dari akun tabungan yang digunakan.
ADVERTISEMENT
"Dia suka bermain di ponsel saya dan tahu kata sandi ke akun keuangan online saya," kata Li, dikutip dari Daily Mail. Ia mengaku telah memberikan nomor PIN akun banknya kepada cucunya untuk membayar pesanan makanan.
Dalam laporan transaksi yang dirilis Cover News, ada 54 transaksi yang dilakukan Xiaowei di iQiyi. Uang itu akan dikonversikan ke 'Qidou' yakni mata uang virtual yang digunakan oleh anggota iQiyi untuk memberi tip, membeli video, atau bermain game
Keluarga Li akhirnya telah melaporkan kasus ini ke iQiyi. Pihak iQiyi mengatakan akan menawarkan pengembalian uang kepada kakek setelah melakukan penyelidikan terlebih dahulu.
Menurut aturan di China, siapa pun yang berusia di bawah 18 tahun dianggap sebagai anak di bawah umur dan memiliki keterbatasan untuk melakukan kegiatan sipil.
ADVERTISEMENT