Bom Meledak Lagi di Surabaya, Netizen Kutuk Para Teroris

14 Mei 2018 11:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di kawasan Polrestabes Surabaya. (Foto: Jamal Ramadhan/ kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di kawasan Polrestabes Surabaya. (Foto: Jamal Ramadhan/ kumparan)
ADVERTISEMENT
Rentetan peristiwa bom bunuh diri yang terjadi Surabaya dan Sidoarjo menimbulkan luka mendalam dari warga Indonesia. Tak hanya sekali, ledakan bom yang merenggut sejumlah nyawa ini terjadi hingga beberapa kali pada Minggu (13/5) dan Senin (14/5).
ADVERTISEMENT
Keprihatinan dan duka dari warga Indonesia terlihat dari linimasa media sosial. Sejak terjadi tragedi ledakan bom di tiga gereja di Surabaya pada Minggu (13/5) pagi, linimasa media sosial Twitter misalnya, dibanjiri doa dari para netizen terhadap korban dan insiden mengerikan ini.
Selain itu, mereka juga meluapkan amarah kepada teroris dengan menyerukan sikap mereka yang menunjukkan ketidaktakutan terhadap aksi teror ini.
Senin (14/5) pagi, ledakan bom terjadi di Polrestabes Surabaya. Hanya dalam waktu beberapa menit setelah kabar ledakan tersebut, pembicaraan mengenai Polrestabes Surabaya telah menjadi trending topic di Twitter Indonesia.
Warganet tampak khawatir dengan ledakan bom yang bisa saja kembali terjadi.
Meski begitu, para netizen perlu ingat agar tidak membagikan dan mengunggah foto serta video dari insiden ledakan bom ini ke media sosial. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara telah memberikan imbauan kepada warga untuk tidak menyebarluaskan konten-konten tersebut di media apapun.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan konten-konten seperti foto atau video insiden ledakan bom akan memperkeruh suasana dan memberi 'oksigen' untuk tujuan besar aksi terorisme, yaitu menyebar ketakutan di masyarakat.
Selain itu, Rudiantara juga mengajak pengguna media sosial agar segera melapor, jika menemukan konten yang tak layak di berbagai platform media sosial.
"Kalau perlu kita sama-sama komplain ke penyelenggaranya. Kita file complaint kepada platform, apakah itu Facebook, Twitter, Instagram, YouTube, dan sebagainya. Kita minta kontennya kita turunkan, untuk Indonesia yang lebih baik. Itulah kebangkitan bangsa Indonesia,” ungkapnya.