BRI: Fintech Bukan Pesaing Bank, Harus Kolaborasi

5 Maret 2018 19:15 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paparan kinerja keuangan BRI triwulan III (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Paparan kinerja keuangan BRI triwulan III (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Satu per satu perusahaan yang menyediakan layanan financial technology (fintech) terus bermunculan. Dari sekian banyak perusahaan fintech yang ada di Indonesia, layanan pembayaran digital milik Go-Jek, Go-Pay, menjadi salah satu yang terpopuler saat ini. Lalu, ada fintech lainnya seperti T-Cash dari Telkomsel, Ovo, PayTren, hingga PayPro.
ADVERTISEMENT
Hadirnya fintech dianggap menjadi pesaing bank dan dapat menggantikan peran bank dalam transaksi keuangan di tengah masyarakat.
Meski begitu, nyatanya pihak bank konvensional sendiri mengaku tidak ada persaingan dengan fintech-fintech tersebut. Mereka malah berupaya beradaptasi dengan datangnya era digital, seperti yang diakui Bank BRI.
Ilustrasi Fintech. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Fintech. (Foto: Thinkstock)
Direktur Hubungan Kelembagaan Bank BRI, Sis Apik Wijayanto, mengungkapkan di era digital ini fintech bukanlah sebuah ancaman bagi perbankan. Bank dan fintech kini bisa bersinergi untuk mewujudkan keuangan yang inklusif dan berkolaborasi untuk saling menguntungkan keduanya.
Hal ini dibuktikan dengan pengumuman kerja sama antara Bank BRI dan Go-Pay.
ADVERTISEMENT
Kolaborasi perbankan dan fintech seperti yang dilakukan oleh Bank BRI dan Go-Pay diharapkan dapat membantu pemerintah memenuhi target inklusi keuangan sebesar 75 persen pada tahun 2019.
Layanan uang elektronik GoPay. (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Layanan uang elektronik GoPay. (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
Selain itu, langkah ini juga dianggap cara paling cepat dan tepat untuk memberikan akses layanan keuangan kepada jutaan keluarga yang hingga kini masih belum terjangkau oleh bank.
"Layanan perbankan harus lebih baik, kerja sama ini sekali lagi kolaborasi bank dengan fintech, karena saat ini seperti jalan sendiri-sendiri ya. Jadi kita harapkan kerja sama ini bisa mendukung gerakan masyarakat non-tunai dan mendorong masyarakat untuk memiliki akun bank," ucap Sis Apik.
Sebuah survei mengungkapkan, dalam dua tahun terakhir produk fintech bertambah banyak dengan beragam fungsi. Seiring dengan hal itu, masyarakat juga semakin mengenal fintech serta produk-produk keuangan yang ditawarkannya.
ADVERTISEMENT
Dalam catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terungkap saat ini baru 36 fintech yang terdaftar. Sementara 120 fintech lainnya berniat dan tengah mengajukan izin ke OJK.