Hacker Bobol Facebook lewat Bug di 'View As' dan Upload Video

29 September 2018 9:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO Facebook Mark Zuckerberg (Foto: Stephen Lam/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
CEO Facebook Mark Zuckerberg (Foto: Stephen Lam/Reuters)
ADVERTISEMENT
Raksasa media sosial Facebook kembali masalah besar pada keamanan data penggunanya. Jumat (28/9) waktu AS, Facebook mengumumkan jika jaringan komputer mereka mengalami serangan yang mengekspos informasi pribadi dari hampir 50 juta penggunanya.
ADVERTISEMENT
Perusahaan yang dipimpin CEO Mark Zuckerberg itu mengatakan baru menemukan pembobolan itu pekan ini, di mana sang hacker mengeksploitasi sebuah fitur pada kode Facebook yang memungkinkan mereka untuk mengambilalih akun pengguna.
Oleh karena itu, Facebook menegaskan telah memperbaiki celah keamanan tersebut dan melaporkan kejadian ini ke pihak penegak hukum.
"Kami menyikapi masalah ini dengan sangat serius. Kami telah melakukan upaya pengamanan yang besar di perusahaan kami yang memperkuat seluruh permukaan (sistem) kami," ujar Zuckerberg, dilansir The New York Times.
"Kami lega bisa menemukan (celah keamanan) ini. Tapi itulah masalah mengapa hal ini bisa terjadi," imbuhnya.
CEO dan Founder Facebook, Mark Zuckerberg. (Foto: Facebook)
zoom-in-whitePerbesar
CEO dan Founder Facebook, Mark Zuckerberg. (Foto: Facebook)
Ada lebih dari 90 juta pengguna Facebook yang log out secara paksa dari akunnya pada Jumat (28/9) pagi. Hal ini dilakukan Facebook sebagai langkah pengamanan setelah akun-akun tersebut rawan disalahgunakan.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, Facebook mengaku belum mengetahui identitas sang hacker, juga apa saja data pengguna yang terdampak serangan itu secara detail. Perusahaan mengatakan sedang melakukan investigasi tahap awal untuk mengungkap serangan siber ini.
Bug di 'View As' dan Upload Video
Sang penyerang sistem Facebook mengeksploitasi dua bug pada fitur 'View As' yang memungkinkan pengguna untuk melihat profil mereka sendiri walau mereka menggunakan akun lain. Fitur itu hadir untuk memberikan pengguna kendali terkait privasi mereka.
Ternyata, serangan itu berasal dari bug yang terdapat pada satu program upload video milik Facebook, sebuah software yang baru diperkenalkan tahun lalu. Celah tersebut membuat peretas bisa mencuri suatu akses yang disebut token, yang merupakan kunci digital untuk mengakses akun pengguna.
Ilustrasi Facebook. (Foto: REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Facebook. (Foto: REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo)
Serangan keamanan data pengguna yang dialami Facebook ini menjadi lanjutan dari masalah bertubi-tubi yang mereka hadapi belakangan. Sebelumnya, mereka juga harus menghadapi masalah tentang menyebarnya kampanye hitam dari Rusia selama Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2016 dan juga skandal pengumpulan data tidak etis yang dilakukan Cambridge Analytica.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, Facebook juga menghadapi sejumlah tekanan dari regulasi pemerintah yang menganggap raksasa media sosial tersebut terlalu memiliki pengaruh kuat di masyarakat.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi Facebook adalah meyakinkan penggunanya jika mereka bisa menjaga data pengguna dengan baik. Namun, melihat terjadinya masalah ini mungkin akan membuat para pengguna jadi ragu.
Ilustrasi Facebook. (Foto: Dado Ruvic/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Facebook. (Foto: Dado Ruvic/Reuters)
Ada lebih dari 2 miliar orang yang menggunakan Facebook setiap bulan, 2 miliar lainnya masing-masing menggunakan WhatsApp dan Instagram, dua aplikasi yang juga dimiliki oleh Facebook.
"Kami memiliki tanggung jawab untuk melindungi data Anda, dan jika kami tidak bisa melakukannya maka tidak pantas melayani Anda," ujar Zuckerberg, saat memberikan pernyataan terkait skandal Cambridge Analytica.