CEO Baru Indosat Belum Pikirkan Konsolidasi dengan Operator Lain

2 Agustus 2019 16:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perusahaan telekomunikasi Indosat Ooredoo. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan telekomunikasi Indosat Ooredoo. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Perusahaan telekomunikasi Indosat Ooredoo mengaku belum memikirkan langkah-langkah konsolidasi atau merger dengan operator lain. Pernyataan ini menjadi penegasan CEO baru Indosat Ahmad Abdulaziz Al-Neama atas rumor yang berkembang.
ADVERTISEMENT
Menurut Ahmad, saat ini masih terlalu jauh untuk memikirkan soal konsolidasi operator. Ia mengaku fokusnya saat ini adalah meningkatkan layanan Indosat, bukan melakukan konsolidasi.
Ahmad juga menjelaskan, ada banyak hal yang harus dilakukan perusahaan untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan. Beberapa peningkatan yang akan dilakukan adalah mulai dari perluasan jangkauan 4G LTE hingga peningkatan revenue. Sementara itu urusan konsolidasi menjadi wewenang stakeholder perusahaan.
President Director & CEO Indosat Ooredoo, Ahmad Abdulaziz AA Al-Neama. Foto: Dok. Indosat
"Soal konsolidasi, belum terpikirkan saat ini. Lagi pula saya ditugaskan untuk bekerja keras untuk memajukan perusahaan, bukan untuk melakukan konsolidasi. Kami tetap melanjutkan visi perusahaan sebagai leading digital telco company. Mempercepat digital kapabilitas dan penguatan jaringan," jelas Ahmad Al-Neama, dalam konferensi pers di kantor Indosat, Jumat (2/8).
ADVERTISEMENT
Isu konsolidasi memang ramai diperbincangkan. Industri telekomunikasi diklaim terus mengalami penurunan jumlah keuntungan dalam dua tahun terakhir. Menurut data ATSI, untuk pertama kalinya dalam sejarah, industri telekomunikasi di Indonesia mengalami penurunan 6,4 persen pada 2018.
Kartu SIM seluler. Foto: PublicDomainPictures (CCO Creative Commons)
Sebelumnya pada 2017, industri telekomunikasi masih mampu memperoleh pendapatan sekitar Rp 158 triliun. Namun, nominal tersebut berkurang Rp 10 triliun menjadi Rp 148 triliun pada 2018.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menilai idealnya cukup dua atau tiga operator seluler saja yang beroperasi di Indonesia. Ini dilakukan untuk menyehatkan industri telekomunikasi.
Saat ini jumlah operator seluler di Indonesia terbilang banyak. Total ada enam operator seluler di Indonesia, yakni Telkomsel, XL Axiata, Indosat Ooredoo, Smartfren, Hutchison Tri, dan Sampoerna Telekomunikasi lndonesia.
ADVERTISEMENT