news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Cerita Sukses Dapur MTW Bisa Bangun Restoran Sendiri Berkat GO-FOOD

15 Januari 2018 7:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rangga Dewantoro Dewoso dan Tiwu Rayie Dewoso  (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rangga Dewantoro Dewoso dan Tiwu Rayie Dewoso (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Jika kamu salah satu pengguna setia layanan GO-FOOD di aplikasi GO-JEK, kamu tentu sudah tidak asing lagi dengan Dapur MTW. Mereka adalah salah satu merchant yang banyak difavoritkan dan direkomendasikan pelanggan GO-FOOD.
ADVERTISEMENT
Dapur MTW menyajikan menu kuliner lokal ala masakan rumahan yang sederhana namun kaya rasa. Mereka punya menu masakan mesere daging hingga lidah sambal ijo yang jadi idola para konsumen.
Percaya atau tidak, awal mula Dapur MTW berdiri, mereka belum memiliki restoran. Rumah makan bisa mereka bangun setelah bisnisnya meroket berkat kemitraannya dengan GO-JEK melalui layanan pembelian dan pengantaran makanan, GO-FOOD.
Iseng-iseng Berhadiah
Tiwu Rayie Dewoso dan Rangga Dewantoro Dewoso, pemilik Dapur MTW, sama sekali tidak menyangka bisnis kulinernya ini, yang awalnya iseng-iseng, justru bisa besar seperti sekarang ini.
Semua bermula ketika mereka masih duduk di bangku SMA. Bekal makan siang buatan sang ibu yang selalu mereka bawa ternyata banyak disukai oleh teman-temannya di sekolah. Tidak sedikit teman yang meminta bekal makan siang buatan sang ibu, bahkan ada pula yang berani untuk membelinya.
ADVERTISEMENT
"Resepnya sudah terkenal di kalangan teman-teman. Ada satu kejadian bekal saya dibeli teman. Banyak yang beli," kenang Tiwu kepada kumparan (kumparan.com) di kantor GO-JEK, Pasaraya Blok-M, Jakarta, Kamis (11/1).
Rangga Dewantoro Dewoso dan Tiwu Rayie Dewoso  (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rangga Dewantoro Dewoso dan Tiwu Rayie Dewoso (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Kemudian setelah lulus SMA dan masuk ke perguruan tinggi, mereka melihat adanya peluang untuk mulai mencoba memasarkan masakan rumah mereka itu dengan model bisnis katering pada akhir 2014.
"Akhirnya saya coba jual, bikin online berdua sama adik saya. Semua dikerjakan sendiri mulai dari media sosial, pemesanan costumer, dan delivery. Proses semua sendiri belum ada karyawan," kata Tiwu.
Respons pasar ternyata cukup bagus. Penjualan yang awalnya sebatas antar teman mulai tersebar ke pelanggan baru di berbagai lokasi di Jakarta. Di sini mereka mulai merasakan kesulitan dalam distribusi penjualannya.
ADVERTISEMENT
Upaya pertama mereka adalah merekrut tiga ojek pangkalan untuk pengantaran makanan. Dalam satu ojek biasanya bisa sampai lima pengantaran. Namun itu masih belum cukup menutupi banyaknya permintaan dari pelanggan.
Kondisi tersebut menimbulkan efek negatif. Banyak pelanggan mereka kecewa karena lama menunggu makanan. Belum lagi dicurangi oknum ojek pangkalan yang membawa kabur uang dan makanan pesanan pelanggan Dapur MTW.
Enam bulan memakai ojek pangkalan tidak memuaskan Tiwu dan Rangga. Mereka kemudian melihat ada peluang bagus dengan kehadiran GO-JEK pada 2015.
GO-SEND Dulu Baru GO-FOOD
Aplikasi ojek online GO-JEK dimanfaatkan Dapur MTW. Kala itu layanan GO-FOOD belum tersedia. Pengiriman masakan dilakukan melalui layanan pengiriman barang, GO-SEND.
Cara GO-SEND ini ternyata sangat efektif bagi mereka. Setiap pesanan datang selalu tepat waktu. Dengan GO-SEND, permintaan per hari naik dua kali lipat dibanding sebelum memakai ojek pangkalan, sekitar 20 pemesanan.
ADVERTISEMENT
Lancarnya bisnis Dapur MTW ini mengundang perhatian GO-JEK untuk menjadikan mereka sebagai mitra atau merchant di layanan terbaru, GO-FOOD. Kesepakatan kerja sama kemudian terjalin pada September 2015.
"(Pakai) GO-SEND di tahun pertama itu berhasil. Orang GO-JEK menawarkan GO-FOOD, bekerja sama secara official. Jadi customer tidak perlu lagi order via online tapi order di aplikasi (GO-JEK). Jadi gampang," tutur Rangga.
Bersama GO-FOOD, performa penjualan Dapur MTW terus meningkat sampai akhirnya mendapatkan penghargaan "The Best Home Kitchen GO-FOOD edisi 2016."
Saat ini mereka bisa mendapatkan 50 sampai 100 pesanan di GO-FOOD dalam sehari. Dalam satu order itu biasanya berisi 10 hingga 15 item. Rangga mengaku pernah mendapatkan satu pesanan GO-FOOD berisi 100 item.
ADVERTISEMENT
"Kita enggak nyangka yang datang itu satu (sopir) Go-Jek tapi belanjanya luar biasa," aku Rangga.
Bangun Restoran karena GO-FOOD
Nama Dapur MTW semakin populer dan membuat pelanggan favorit mereka penasaran di mana lokasi keberadaannya. Di sinilah awal mula tercetusnya kesempatan membangun restoran.
"Beberapa costumer datang ke rumah dan makan di garasi, yang awalnya disiapkan untuk driver (mitra pengemudi GO-JEK), dikira tempat makan. Ternyata costumer bilang 'enggak apa-apa yang penting enak'. Dari garasi bisa sampai ke sebelah (rumah)," aku Tiwu.
Tidak enak dengan tetangga karena membludaknya pelanggan Dapur MTW hingga ke area rumah mereka, Tiwu dan Rangga berinisiatif membangun restoran sendiri. Restoran Dapur MTW mereka dirikan di Jl. Ampera Raya No. 119, Cilandak, Jakarta, pada Juni 2017.
ADVERTISEMENT
Berdirinya rumah makan Dapur MTW ternyata tidak menyurutkan pesanan GO-FOOD. Tiwu dan Rangga berkata pelanggan mereka justru bertambah dengan dibukanya restoran Dapur MTW.
"Ternyata GO-FOOD makin naik. Costumer juga ada, datang lagi yang baru," ucap Rangga.
GO-FOOD Rekan Bisnis Terbaik dan Jalan untuk Ekspansi Dapur MTW
Bekerja sama dengan GO-FOOD menjadi berkah tersendiri bagi Dapur MTW. Selain menjadi solusi dari masalah pengantaran yang dialaminya, GO-FOOD juga menjadi mitra yang baik untuk mengembangkan bisnisnya lebih jauh lagi.
Dapur MTW juga dipercaya GO-JEK untuk menjadi salah satu merchant yang tampil di GO-FOOD Festival, yang digelar di kantor GO-JEK di Pasaraya Blok M, Jakarta, mulai dari 19 Desember 2017 hingga 19 Januari 2018. Acara itu adalah kesempatan mereka untuk berekspansi.
ADVERTISEMENT
"Dengan adanya GO-FOOD Festival juga membantu kita untuk ekspansi," ucap Rangga. "Untuk ekspansi kan perlu modal dan kita tidak tahu (lokasinya) ramai (pelanggan) atau enggak. Tapi di GO-FOOD Festival, merchant-merchant yang dipilih berdasarkan pelanggan teramainya. Untungnya lagi free, jadi kita terbantu banget."
Dapur MTW berharap kerja sama GO-FOOD yang menguntungkan ini bisa terus berlanjut ke depannya.