ChameleonMask, Teknologi Mutakhir Pengganti Kehadiran Manusia

1 Februari 2018 21:05 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penerapan ChameleonMask (Foto: Twitter @willknight)
zoom-in-whitePerbesar
Penerapan ChameleonMask (Foto: Twitter @willknight)
ADVERTISEMENT
Seiring perkembangan kebutuhan manusia, teknologi menjadi hal yang terus menerus diperbarui. Baru-baru ini sebuah sistem teknologi komunikasi ChameleonMask baru saja dirilis. Sistem dalam teknologi ini diklaim mampu membantu manusia untuk menghadiri suatu momen tanpa harus melangkahkan kaki sejengkal pun.
ADVERTISEMENT
Perancang sistem ChameleonMask adalah seorang peneliti Jepang bernama Jun Rekimoto. Ia menampilkan ChameleonMask pada presentasinya di MIT Tech Review's EmTech pekan ini. ChameleonMask dideskripsikan sebagai sebuah "Human Uber", tapi itu lebih mirip dengan mobile FaceTime (aplikasi yang diciptakan untuk pengguna perangkat iOS yang berfungsi sebagai video calling)
Dikutip dari situs web Rekimoto, ChameleonMask adalah sistem telepresence (kehadiran jarak jauh) yang menampilkan sebuah wajah pengguna dari jarak jauh ke dalam wajah pengguna lainnya. Saat kebanyakan sistem telepresence didesain dengan menyediakan kehadiran pengguna dari jarak jauh melalui sebuah robot teleoperated (robot yang dioperasikan dari jarak jauh), sistem ChameleonMask menggunakan seorang manusia asli sebagai pengganti pengguna yang sedang tidak berada di tempat.
Sebagai penerapannya, seorang pengganti menggunakan sebuah alat mirip Ipad yang menutupi mukanya. Alat tersebut menampilkan wajah dari pengguna asli. Di samping itu, sebuah saluran suara yang tersedia berfungsi mengirimkan suara pengguna asli.
ADVERTISEMENT
Pengguna pengganti meniru gaya pengguna jarak jauh dengan mengikuti sistem arahan yang tersedia. Desain ini didasarkan pada hipotesis tim Rekimoto, dengan telepresence fisik dan sosial dapat diwujudkan dengan manusia pengganti yang meniru pengguna jarak jauh. Ini juga menghilangkan banyak kesulitan robot teleoperated saat digunakan. Studi Rekimoto menyebut, orang bisa menganggap orang yang menggunakan ChameleonMask sebagai orang yang sebenarnya.
Sementara, hal unik yang patut dipertanyakan adalah bagaimana pengguna pengganti itu bisa melihat. ChameleonMask sendiri menutupi seluruh bagian wajah pengguna pengganti. Meski begitu, teknologi mutakhir ini disebut beberapa warganet dunia mampu menghadirkan sosok orang dari kejauhan dengan menggunakan badan orang lain.