China Mau Cabut Sensor Internet untuk Manjakan Turis

23 Juni 2018 17:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bendera China (Foto: REUTERS/Tyrone Siu)
zoom-in-whitePerbesar
Bendera China (Foto: REUTERS/Tyrone Siu)
ADVERTISEMENT
Negara China memang memberlakukan sensor internet yang ketat. Namun Negeri Tirai Bambu itu berencana mengeluarkan kebijakan baru untuk mencabut sensor internet di Pulau Hainan selama tiga tahun untuk promosi pariwisata.
ADVERTISEMENT
Adanya kebijakan baru tersebut bakal membuat wisatawan di Pulau Hainan, yang merupakan sebuah provinsi tersendiri, dapat mengakses Facebook, Twitter, Instagram, WhatsApp, Google, YouTube dan berbagai situs lain yang sebelumnya tidak bisa diakses di wilayah China.
Sebelumnya, Presiden China Xi Jinping juga sempat mengumumkan rencananya untuk mengubah Hainan yang dikenal sebagai provinsi kepulauan dengan pantai-pantai berpohon kelapa dan dijuluki oleh beberapa orang sebagai Hawaii-nya China, menjadi pelabuhan perdagangan bebas pada 2020.
Salah satu pantai di Hainan, China. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu pantai di Hainan, China. (Foto: Pixabay)
Untuk memuluskan rencana itu, maka China mencabut sensor internet di pulau paling selatan China itu dan juga berencana mempekerjakan 50 ribu pekerja asing dan membeli 2 ribu menit waktu iklan per tahun di jaringan internasional, termasuk BBC, CNN dan CNBC.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, South China Morning Post melaporkan bawah kabar rencana pencabutan sensor internet di Hainan telah dihapus dari situs web pemerintah lokal pada Jumat (22/6).
Tidak diketahui alasan mengapa postingan berita itu dihapus. Meski telah dihapus, media setempat masih mengabarkan rencana tersebut akan tetap berjalan.
Ironisnya, pemerintah tampaknya juga menyensor reaksi orang-orang terhadap berita pencabutan sensor internet. Salah seorang pengguna di Weibo berkomentar bahwa orang-orang tidak diizinkan memberikan feedback tentang rencana pariwisata yang baru. “Ribuan komentar telah dihapus. Seolah-olah menyensor orang memecahkan masalah,” katanya seperti dilansir The Verge.