Curhat Lucu Pengguna Twitter Ketika Facebook, Instagram, WhatsApp Down

14 Maret 2019 12:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Twitter. Foto: REUTERS/Kacper Pempel
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Twitter. Foto: REUTERS/Kacper Pempel
ADVERTISEMENT
Ada uang abang disayang, tak ada uang abang ditendang.
Kamu enggak akan tersindir baca peribahasa itu kalau kamu bukan pengguna Instagram dan Facebook yang cuma datang ke Twitter saat sedang susah mengakses media sosial favoritmu. Hal itu cuma cocok diungkap oleh pengguna setia Twitter yang rumahnya tiba-tiba kedatangan banyak pengungsi.
ADVERTISEMENT
Iya, pengguna Instagram dan Facebook habis melakukan migrasi sesaat ke Twitter gara-gara media sosial itu sedang tumbang. Mereka beramai-ramai memposting keluhan sulitnya mengakses akun media sosial mereka.
Ya, itulah yang terjadi kalau aplikasi media sosial milik Facebook tumbang semua. Orang-orang bakal menyampaikan keluhannya di aplikasi yang dipimpin CEO Jack Dorsey tersebut.
Bahkan, Facebook sendiri menyampaikan permintaan maaf soal tumbangnya aplikasi lewat akun resminya di Twitter. Ya, mau lewat mana lagi?
Entah sampai kapan pengguna Twitter terpaksa bertahan mendengarkan keluhan pengguna Instagram dan Facebook yang aplikasinya enggak bisa diakses. Penderitaan pengguna Twitter sudah berlangsung cukup lama hingga berjam-jam sejak Rabu (13/3) pukul 23.00 WIB.
Karena tumbangnya Instagram dan Facebook berlangsung secara bersamaan, tidak heran kalau netizen mengungsi ke platform Twitter dan meramaikan hashtag #InstagramDown dan #FacebookDown hingga keduanya jadi trending topic di Indonesia dan juga seluruh dunia. Trending topic tersebut disusul dengan tagar #WhatsAppDown, aplikasi pesan instan milik Facebook, yang ternyata juga ikutan down.
Platform media sosial Twitter. Foto: Thomas White/Reuters
Kalau kamu buka hashtag #InstagramDown atau #FacebookDown, kamu enggak cuma bakal liat pengguna Instagram dan Facebook yang mengeluhkan kapan kedua platform bakal beroperasi seperti semula. Banyak juga keluhan para pengguna setia Twitter yang sudah tidak tahan karena timeline-nya tiba-tiba penuh dengan posting-an selfie dan caption yang enggak ada hubungannya.
ADVERTISEMENT
Memang, pengguna Twitter kurang menyambut hangat para pengungsi dari Instagram dan Facebook yang datang hanya saat butuh meme dan konten lucu lainnya untuk kembali di-posting di Instagram.
Berikut curhatan dan meme lucu para pengguna Twitter dalam menyambut para pengungsi dari Instagram dan Facebook, yang tiba-tiba muncul hanya untuk berkeluh kesah di media sosial yang identik dengan logo burung berwarna biru.
Kemudian, ini adalah kumpulan keluhan pengguna Instagram dan Facebook yang bikin para pengguna Twitter 'julid'.
1. Tidak punya kerjaan
2. Lakukan instal berulang tapi tetap gagal
3. Mental ikut down
4. Menyadari jasa besar Twitter
Fenomena sulitnya mengakses Instagram dan Facebook ini dirasakan di beberapa negara seperti Amerika Serikat, sejumlah negara di Eropa, Asia, hingga Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sementara keluhan tumbangnya WhatsApp banyak terjadi di Paraguay, India, Bangladesh, Argentina, dan juga Brazil. Di Indonesia sendiri, pengguna WhatsApp dilaporkan masih bisa melakukan aktivitas chatting tapi kesulitan untuk kirim gambar.
Selain ketiga platform media sosial, perusahaan virtual reality (VR) milik Facebook juga mengalami hal serupa. Mereka mengonfirmasi telah terjadi gangguan pada sistemnya.
Berdasarkan pantauan kumparan saat ini, platform Instagram dan Facebook sudah berangsur pulih. Demikian juga WhatsApp yang sudah bisa dimanfaatkan pengguna untuk mengirim gambar, video, dan link seperti biasa.
Pihak Facebook sudah menjelaskan bahwa tunbangnya ketiga platform itu bukanlah disebabkan karena serangan DDoS (Distributed Denial of Service). DDoS sendiri adalah gangguan siber yang terjadi di mana hacker mencoba merusak sebuah situs dengan membanjirinya banyak trafik virtual sehingga menyebabkan server menjadi 'macet'.
ADVERTISEMENT
Mengingat Instagram dan WhatsApp kini berdiri di bawah satu payung Facebook, bisa jadi fenomena tumbang media sosial ini disebabkan oleh upaya perusahaan yang mau mengintegrasikan dan menggabungkan infrastruktur back-end di balik semua aplikasi ini. Namun, rencana ini sendiri dikabarkan belum akan terwujud pada 2019, melainkan 2020 atau bahkan lebih dari itu.