Curhat PANDI soal Jumlah Domain Internet .id Masih Sangat Sedikit

17 Juli 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Internet. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Internet. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Pengelola Nama Domain Indonesia (PANDI) mengeluhkan rendahnya jumlah domain internet .id di Indonesia. Hal itu dikarenakan pemilik website di Indonesia dianggap lebih suka menggunakan domain .com.
ADVERTISEMENT
Per Juni 2019, total pengguna domain .id telah menyentuh 304.126 di Indonesia. Tentu itu bukan perbandingan yang bagus jika melihat total penduduk Indonesia yang mencapai angka 267 juta.
Jika dibandingkan, Singapura dengan jumlah penduduk sekitar 5,6 juta saja, bisa memiliki jumlah pengguna domain .sg sebanyak 118.000. Sementara di Malaysia dengan total populasi sebanyak 32,6 juta, bisa memiliki pengguna 360 ribu pengguna domain .my.
Ilustrasi Internet. Foto: fancycrave1 via Pixabay
Menurut Pengembangan Usaha, Kerjasama dan Marketing PANDI, Heru Nugroho, hal itu terjadi karena orang Indonesia lebih suka dengan hal yang terdengar lebih keren.
“Brand-brand besar di Indonesia lebih suka .com. Dugaan sementara ya memang masyarakat masih terhanyut 'Oh yang keren itu .com',” kata Heru, saat ditemui usai konferensi pers PANDI di Jakarta, Rabu (17/7).
ADVERTISEMENT
“Jadi soal persepsi, kalau domain itu branding. Branding-nya lebih keren .com kali.”
Heru sempat bercerita soal program 1 juta domain bersama pemerintah. Kala itu pihaknya dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memberikan 1 juta domain .id gratis beserta hotspot kepada para pebisnis, namun ternyata hanya 50.000 domain yang benar-benar digunakan.
“Program 1 juta domain gratis dari pemerintah tapi ternyata cuma 50 ribu yang pakai, yang diperpanjang cuma 3 persen. Coba kita pikirkan masing-masing saja alasannya apa,” ujar Heru.
Ilustrasi internet. Foto: Istimewa
Melihat kebiasaan masyarakat Indonesia yang cenderung soal gengsi dan mengikuti tren, PANDI memiliki strategi untuk lebih menyasar pasar luar negeri. Hal itu juga didasari oleh potensi penggunaan domain .id di luar negeri yang dirasa cukup menjanjikan.
ADVERTISEMENT
Saat ini, pengguna domain .id di luar negeri ada 13.964. Adapun negara lain yang memiliki jumlah pengguna domain .id tertinggi ialah Amerika Serikat dengan 4.028 domain, Singapura dengan 1.701 domain, dan Jerman dengan 679 domain.
Yudho Giri Sucahyo, Ketua Dewan Pengurus PANDI, mengatakan bahwa salah satu strategi yang telah diterapkan ialah dengan melakukan rebranding dari domain .id. Kalau dulunya, domain lebih erat digunakan sebagai kode negara, kini PANDI ingin domain .id diasosiasikan dengan ‘Idea’ atau ‘Identity’.
“Kami sudah membuat strategi khusus untuk meningkatkan pengguna nama domain .id di luar negeri, karena pasar di luar negeri masih sangat luas. Kelebihan nama domain .id yang (bisa) merepresentasikan ‘Idea’ atau ‘Identity’ merupakan sebuah berkah tersendiri,” kata Yudho, dijumpai di tempat yang sama.
Ilustrasi internet. Foto: rawpixel via Pixabay
Heru menambahkan bahwa dengan banyaknya pengguna .id di luar negeri, diharapkan bisa mengubah mindset orang Indonesia untuk lebih memilih menggunakan domain dalam negeri dan menganggap .id tak kalah keren.
ADVERTISEMENT
“Dengan melakukan ini, kami pikir bisa meningkatkan keinginan dari dalam negeri yang tadinya pakai .com jadi beralih ke .id,” tambahnya.
Heru menambahkan bahwa meskipun PANDI akan berfokus untuk menambah jumlah pengguna .id dari luar negeri, bukan berarti pihaknya akan mengabaikan permintaan yang ada di dalam negeri. Ia juga akan terus mendorong penggunaan domain .id di Indonesia.
“Pasar dalam negeri bukannya kami nyerah, dalam negeri akan kita garap juga, tapi kita akan proaktif untuk pasar luar negeri. Butuh energi untuk sosialisasikan .id di Indonesia," jelasnya.
Dengan adanya langkah fokus pasar luar negeri, PANDI menargetkan bisa mendapatkan 800.000 pengguna domain .id pada akhir 2019.