Dalam 6 Tahun, 259 Orang Tewas Gara-gara Ambil Foto Selfie

2 Oktober 2018 7:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Republik Selfie (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Republik Selfie (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Demi menjadi terkenal dan fenomenal, tak sedikit orang yang rela bertaruh nyawa dengan melakukan selfie ekstrem yang bisa membahayakan dirinya. Kematian akibat aksi berbahaya dalam mengambil selfie pun menjadi hal yang sudah sering dijumpai di pemberitaan media.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, para peneliti mendesak untuk dibuat aturan "No Selfie Zone" atau larangan selfie di sejumlah lokasi tertentu, setelah serangkaian kematian yang tidak disengaja terjadi saat selfie.
Berdasarkan data yang dikumpulkan sejak Oktober 2011 hingga November 2017, terdapat 259 kematian akibat selfie.
Banyak penyebab kematian karena selfie yang terjadi, mulai dari tenggelam, tertabrak kendaraan hingga jatuh dari tebing tinggi. Mayoritas korban datang dari kaum laki-laki dengan persentase sebesar 72,5 persen, sedangkan wanita sebanyak 27,5 persen.
Dalam laporan yang diterbitkan di Journal of Family Medicine and Primary Care, para peneliti memang mengakui kekuatan selfie sebagai wadah untuk mengekspresikan diri. Sayangnya tak sedikit orang yang melakukannya secara berlebihan sehingga membahayakan diri mereka sendiri.
ADVERTISEMENT
"Selfie sendiri bukanlah hal yang membahayakan, namun perilaku manusialah yang membuat selfie menjadi hal yang berbahaya. Setiap orang harus dididik mengenai perilaku berisiko dan tempat-tempat berisiko yang tidak diperbolehkan untuk mengambil selfie," kata Dr. Agam Bansal, salah satu peneliti yang menulis di jurnal tersebut.
Larangan selfie bisa diletakkan di berbagai tempat, terutama tempat yang dekat dengan air yang dalam, tebing di gunung dan di atas gedung yang tinggi. Hal tersebut diharapkan dapat mengurangi insiden kematian yang disebabkan oleh narsisme yang berisiko tersebut.
Berfoto di ketinggian. (Foto: IG/@johanfirmansyh)
zoom-in-whitePerbesar
Berfoto di ketinggian. (Foto: IG/@johanfirmansyh)
Anak muda menjadi korban terbanyak
Dalam penelitiannya, Dr Bansal mencari data dari semua pemberitaan di seluruh media di dunia. Hampir setengah dari seluruh angka kematian akibat selfie, terjadi pada kelompok usia 20 hingga 29 tahun, kemudian diikuti oleh kelompok usia 10 hingga 19 tahun.
ADVERTISEMENT
Angka tertinggi datang dari India, terutama di negara bagian Goa yang menjadi tempat pertama yang membuat zona terlarang untuk selfie pada bulan Juni lalu. Setelah India, beberapa negara lainnya adalah Rusia, Amerika Serikat, dan Pakistan.
Mayoritas peristiwa kematian akibat selfie meliputi, tenggelam dengan 70 peristiwa, 51 peristiwa kecelakaan transportasi, 48 persitiwa jatuh dari ketinggian, dan kebakaran sebanyak 48 peristiwa. Sementara 8 delapan lainnya melibatkan kematian pada binatang, 16 peristiwa terjadi akibat kesetrum listrik, dan 11 sisanya akibat senjata api.
Tim peneliti juga berharap ada pelaporan yang lebih baik tentang kecelakaan berujung kematian akibat selfie. Selama ini, selfie tidak pernah dijadikan sebagai penyebab kematian resmi meski perilaku tersebut sudah sering menyebabkan kematian.
ADVERTISEMENT
"Selfie tidak pernah dilaporkan sebagai penyebab kematian. Hal ini diyakini bahwa kematian akibat selfie tidak pernah dilaporkan dan masalah ini sebenarnya perlu ditangani," tulis peneliti dalam jurnal tersebut.
Republik Selfie (Foto: Reuters/Mohamed Al Hwaity)
zoom-in-whitePerbesar
Republik Selfie (Foto: Reuters/Mohamed Al Hwaity)