Dari Hobi Main Game, Rully Kini Jadi Atlet Timnas eSports Indonesia

25 Juli 2018 16:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Atlet Timnas eSport Indonesia, Rully Sandra Sutanto (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Atlet Timnas eSport Indonesia, Rully Sandra Sutanto (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Rully tidak pernah membayangkan dirinya ikut ambil bagian di Asian Games 2018. Bukan sebagai penonton tetapi atlet tim nasional eSports yang mewakili Indonesia.
ADVERTISEMENT
Gara-gara bermain game yang sudah menjadi hobinya sejak kecil, pria bernama lengkap Rully Sandra Sutanto itu kini menjadi salah satu penggawa timnas eSports Indonesia untuk cabang game League of Legends, bersama dengan enam orang lainnya: Malik Abdul Aziz, Juan Felix, Peter Tjahjadi, Gerry Arisena, Ericko Lim, Bayu Putera Sentosa.
Rully mulai mengenal olahraga elektronik sejak 2012. Awalnya ia hanya sekadar main bersama temannya, yang sudah lebih dahulu menggeluti dunia eSports. Dari situ ia tertarik untuk menekuni dunia barunya itu lebih dalam.
"Dulu 2012, saya belum tahu eSports. Pas cobain ternyata bisa menang dan (langsung) serius selama 2 tahun. Hasilnya maksimal banyak menang," kata Rully saat ditemui di sebuah acara di Jakarta, Selasa (24/7).
ADVERTISEMENT
Rully sempat mengalami kejenuhan setelah memenangkan banyak turnamen, sehingga akhirnya ia memutuskan untuk vakum untuk sementara waktu. Sebuah tawaran bergabung dalam organisasi eSports pada 2015 lalu membuat pria asal DKI Jakarta ini kembali mendalami dunia eSports.
"Di sana enaknya sudah terorganisir dan ada fasilitas segala macam. Setelah saya ikuti program dengan infrastruktur yang ada bisa membantu mengembangkan skill saya," ungkapnya.
Media briefing Nvidia jelang Asian Games 2018 (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Media briefing Nvidia jelang Asian Games 2018 (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
Proses yang dilalui Rully untuk menjadi atlet eSport Indonesia tidak mudah. Ia harus melalui tahap seleksi yang ketat dari 30 peserta yang ditunjuk oleh Asosiasi eSports Indonesia (IESPA).
Proses seleksinya berbeda dengan cabang olahraga lain yang dipertandingkan di Asian Games 2018. Karena cabang ini terbilang baru dan masih bersifat ekshibisi, tidak ada sistem kualifikasi melainkan dipilih berdasarkan tingkat prestasi.
ADVERTISEMENT
Latihan dan menjaga fisik
Menjadi atlet eSport menuntut Rully lebih giat dalam latihan. Tidak hanya sekadar meningkatkan kemampuannya bermain game, ia juga mendapatkan latihan fisik untuk menjaga kebugaran.
"Yang saya butuhkan adalah latihan fisik yang bagus, latihan setiap hari dari Senin sampai Sabtu dari jam 10 pagi sampai 11 malem dengan jeda istirahat," aku Rully.
"Porsinya pagi latihan fisik dulu, setelah itu main game individu sampai jam 6 sore, setelah itu latihan bersama tim. Jeda siang jam 12 dan jam 6. Kalau Minggu istirahat."
Rully mengungkapkan, selama menghadapi ajang Asian Games 2018, porsi latihan Rully bertambah jadi Senin hingga Minggu. Hal itu membuat waktu bersama keluarga hanya bisa dilakukan pada Minggu sore.
PLT Sekjen KOI Helen Sarita melihat fasilitas dan perlengkapan di iCafe NVIDIA. (Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
PLT Sekjen KOI Helen Sarita melihat fasilitas dan perlengkapan di iCafe NVIDIA. (Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan)
Soal penghasilan sebagai atlet eSport, pria berusia 24 tahun ini enggan berbicara banyak. Ia hanya sedikit membocorkan jika pendapatannya berasal dari organisasi dan hasil menang perlombaan.
ADVERTISEMENT
"Untuk pasti aja dari organisasi dan pembagian hadiahnya tergantung kesepakatan organisasi, ya diatas UMR lah, cukup," jelasnya dengan sedikit tersenyum.
Rully tidak menargetkan yang muluk dalam perhelatan Asian Games 2018. Ia melihat dirinya masih baru dalam ajang eSport, target tiga besar dirasa masih normal. Apalagi timnas China, Korea Selatan, dan Vietnam diakui akan jadi lawan terberat timnas Indonesia.
Cabang olahraga eSports di Asian Games 2018 akan digelar pada 26 Agustus hingga 1 September 2018 di Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Selain League of Legends, ada lima cabang game eSport yang juga dipertandingankan, yaitu Arena of Valor, Pro Evolution Soccer, Clash Royale, Hearthstone dan Starcraft 2.