Diduga Ada Sabotase di Tesla, Elon Musk Minta Karyawan Lapor

20 Juni 2018 19:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX. (Foto: REUTERS/Kevin Lamarque)
zoom-in-whitePerbesar
Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX. (Foto: REUTERS/Kevin Lamarque)
ADVERTISEMENT
Pendiri sekaligus CEO perusahaan mobil listrik Tesla, Elon Musk, mendadak mengirim email kepada seluruh karyawannya pada Minggu (17/6). Dalam email ia menyebut ada sabotase yang dilakukan oleh salah satu pegawai Tesla.
ADVERTISEMENT
Nama karyawan Tesla, yang namanya tidak disebutkan oleh Musk, disebut menjalankan "sabotase besar dan menghancurkan" terhadap operasional perusahaan, termasuk membuat perubahan kode untuk sistem operasi manufaktur dan membocorkan data rahasia Tesla ke pihak lain.
"Belum jelas sejauh mana tindakannya, tapi apa yang dia perbuat diakui sejauh ini sungguh buruk. Motivasinya melakukan ini adalah ingin kenaikan jabatan, yang tidak dia dapat," kata Musk seperti dikutip CNBC.
Pada 2016, setelah roket SpaceX meledak saat sedang pengisian bahan bakar dalam uji coba mesin, Musk serta COO dan President SpaceX, Gwynne Shotwell, telah menduga adanya kemungkinan sabotase.
"Seperti yang kalian ketahui, ada beberapa daftar organisasi yang menginginkan Tesla bangkrut. Itu termasuk broker saham Wall Street yang telah dan terus kehilangan triliunan dolar AS. Kemudian juga ada perusahaan minyak dan gas, industri termakmur di dunia," tulis Musk di email.
ADVERTISEMENT
Musk juga meminta para karyawannya untuk terus waspada dan melaporkan segala kegiatan yang mencurigakan. Perusahaan berjanji akan menjaga identitas pelapor atau karyawan juga bisa melapor secara anonim jika menemukan aktivitas janggal yang dilakukan oleh karyawan lain.
Tesla Model 3 (Foto: Reuters/Tesla)
zoom-in-whitePerbesar
Tesla Model 3 (Foto: Reuters/Tesla)
Tesla saat ini sedang gencar-gencarnya mendorong produksi mobil otonom Tesla Model 3 agar bisa mencapai target 5.000 unit dalam seminggu hingga akhir Juni.
Musk juga restrukturisasi perusahaan, merumahkan sekitar 9 persen tenaga kerjanya. Pekerja yang terlibat aktif dalam produksi mobil Tesla Model 3 tidak ikut terkena dampaknya, sehingga tidak akan mengganggu proses manufaktur untuk mencapai target yang diinginkan.