Disebut Luhut Mau Tambah Investasi di Indonesia, Begini Respons Grab

22 Februari 2019 16:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Helm pengemudi GrabBike di motor. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Helm pengemudi GrabBike di motor. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Grab akhirnya angkat bicara soal pertemuannya dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan pada Selasa (19/2). Pertemuan ini diungkap langsung oleh Luhut di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta Pusat, Rabu (20/2).
ADVERTISEMENT
Kala itu, Luhut mengaku Grab berencana ingin berinvestasi miliaran dolar AS di Indonesia. Upaya tersebut sampaikan langsung oleh CEO Grab Anthony Tan usai bertemu dengan dirinya.
President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengkonfirmasi pertemuan tersebut. Ia berkata, perusahaan memang ingin menambah jumlah investasinya di Indonesia.
"Terkait dengan investasi di Indonesia, kami memang akan meningkatkan jumlah investasi di Indonesia di tahun ini dan kami sangat menyambut baik dialog yang positif dengan Bapak Menteri Luhut," katanya dalam pernyataan resmi yang diterima kumparan, Jumat (22/2).
Ridzki Kramadibrata, President of Grab Indonesia. Foto: Grab
Ridzki bercerita, pihaknya menemui Luhut dalam rangka melaporkan kemajuan program uji coba mobil listrik yang dilakukannya di Singapura. Selain itu, mereka juga membahas perihal perkembangan teknologi mobil listrik ini di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Kami ingin bekerja sama dengan para pemangku kepentingan di berbagai negara dengan harapan agar program dan kebijakan yang dibuat dapat mendukung masuknya teknologi mobil listrik sebagai salah satu pilihan transportasi masyarakat," tambah Ridzki.
Selain Grab, Luhut juga menyebut perusahaan otomotif asal Korea Selatan, Hyundai, dan raksasa teknologi asal Jepang, Softbank, juga memiliki rencana serupa. Keduanya disebutnya akan segera bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Seluruhnya, dikatakan Luhut, melihat bahwa pasar Indonesia sangat besar sekali.
"Karena mereka melihat pasar Indonesia besar sekali, jadi kita tidak hanya tergantung dengan (investor) China, jadi kalau orang bilang China-China enggak lah. Buat kita itu, mana saja sepanjang dia comply dengan kriteria kita," jelas Luhut di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta Pusat, Rabu (20/2).
ADVERTISEMENT
"(Di bidang) mobil listrik. Kita lihat aja nanti. Ini baru preleminary data, mereka sangat agresif. Tapi mereka harus comply dan sekarang kita lagi sempurnakan Perpres (mobil listrik) itu. Saya kira Maret (selesai), Pak Ridwan (Deputi Bidang Infrastruktur Kemenko Maritim) bilang sudah final."