Facebook Dituntut Karena Beri Akses Perdagangan Seksual

7 Oktober 2018 17:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Facebook (Foto: Reuters/Philippe Wojazer)
zoom-in-whitePerbesar
Facebook (Foto: Reuters/Philippe Wojazer)
ADVERTISEMENT
Raksasa media sosial Facebook tampaknya tak henti mengalami masalah. Setelah mengumumkan platform-nya dibobol hacker sehingga menyebabkan lebih dari 50 juta penggunanya rawan dibajak, kini Facebook juga harus menghadapi tuntutan dari seorang penggunanya.
ADVERTISEMENT
Facebook dituntut oleh seorang perempuan yang menuduh platform jejaring sosial tersebut dapat digunakan sebagai wadah perdagangan seksual.
Perempuan bernama Jane Doe itu menerangkan jika ia telah diperkosa, dipukuli, dan diperdagangkan untuk seks di usianya yang ke-15 tahun oleh seorang germo yang menjadi salah satu temannya di Facebook.
Dalam dokumen tuntutannya di Pengadilan Distrik Wilayah Harris, Houston, AS pekan ini, Doe juga melaporkan alamat situs iklan baris rahasia, Backpage.com, serta nama pendirinya. Situs tersebut kini telah ditutup karena dilaporkan menjadi platform penjualan seks.
Berdasarkan tuntutannya, Doe sudah 'berteman' dengan si pelaku yang kelihatannya kenal dengan beberapa teman aslinya di dunia nyata pada 2012 lalu. Teman pria yang ternyata adalah seorang germo itu kemudian mengirimkan pesan kepadanya melalui Facebook.
Ilustrasi Facebook. (Foto: Dado Ruvic/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Facebook. (Foto: Dado Ruvic/Reuters)
Singkat cerita, sang germo menawarkan bantuan untuk menghibur Doe yang sedang bertengkar dengan ibunya saat itu. Namun, kenyataannya justru berkata lain.
ADVERTISEMENT
Setelah menjemput perempuan itu di rumahnya, germo tersebut malah memukul, memperkosanya dan mengambil foto dirinya yang kemudian diposting di situs web Backpage.com.
Dalam tuntutannya, Doe mengatakan bahwa Facebook tidak melakukan cukup verifikasi untuk memastikan kebenaran identitas penggunanya. Doe juga mengakui bahwa dirinya tidak pernah diperingatkan tentang para pelaku perdagangan manusia yang beroperasi di media sosial.