Facebook Dukung Pemilu Indonesia: Janji Hapus Akun Palsu dan Hoaks

21 Januari 2019 14:57 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Facebook. (Foto: Dado Ruvic/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Facebook. (Foto: Dado Ruvic/Reuters)
ADVERTISEMENT
Pengelola media sosial Facebook menyambut baik gelaran pemilihan umum di Indonesia yang berlangsung pada 17 April 2019. Sebagai bentuk dukungan terhadap pesta demokrasi ini, Facebook membentuk program Integritas Pemilihan Umum dengan sejumlah janji, terutama dalam hal menekan penyebaran berita palsu dan menghapus keberadaan akun palsu.
ADVERTISEMENT
Cara ini akan dilakukan Facebook dengan memanfaatkan mesin kecerdasan buatan dan peninjauan oleh manusia, termasuk tenaga kerja yang menguasai betul bahasa Indonesia.
Dalam kontribusinya terhadap Pemilu 2019, Facebook berjanji akan menjalankan perannya melawan berita palsu di dalam platform. Cara pertama yang dilakukan adalah bekerja sama dengan mitra pemeriksa fakta pihak ketiga di Indonesia, yaitu Tirto, AFP, Liputan6, Kompas, Tempo, dan Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia (Mafindo).
Jika tim pemeriksa fakta mengidentifikasi suatu berita sebagai hoax, maka tim Facebook akan menekan distribusi atau penyebaran berita tersebut di News Feed atau Kabar Beranda, agar potensi keterbacaan konten tersebut diturunkan hingga 80 persen.
"Halaman dan domain yang kerap kali membagikan berita palsu juga akan dikurangi penyebaran beritanya, dan kemampuan mereka untuk monetize dan beriklan akan dihilangkan," kata Katie Harbath, Director, Global Politic & Government Outreach, Facebook, dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (21/1).
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, jika ada pengguna yang mencoba membagikan atau telah membagikan berita yang dikategorikan sebagai hoaks, maka orang tersebut akan mendapatkan notifikasi dari Facebook.
Director Global Politic & Government Outreach Facebook, Katie Harbath (kedua dari kiri), Anggota Bawaslu, Fritz Siregar (tengah), dan VP Public Policy & Communications WhatsApp, Victoria Grand (kedua dari kanan). (Foto: Muhammad Fikrie/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Director Global Politic & Government Outreach Facebook, Katie Harbath (kedua dari kiri), Anggota Bawaslu, Fritz Siregar (tengah), dan VP Public Policy & Communications WhatsApp, Victoria Grand (kedua dari kanan). (Foto: Muhammad Fikrie/kumparan)
Facebook juga berjanji akan menghapus akun palsu yang dapat menjadi sumber berita palsu yang salah makna dan berbahaya. Dengan mesin kecerdasan buatan, Facebook akan mengidentifikasi pola aktivitas sampai mendeteksi konten yang dipublikasi berulang kali, atau kejanggalan dalam jumlah pembuatan konten.
Perusahaan yang didirikan oleh Mark Zuckerberg ini mengklaim telah menghapus sekitar 753,7 juta akun palsu secara global, yang 97 persen di antaranya telah dideteksi oleh Facebook sebelum dilaporkan oleh pengguna.
ADVERTISEMENT
Terakhir, perusahaan juga akan meninjau soal iklan digital di platform-nya, dengan cara menerapkan aturan yang lebih ketat, lebih transparan, dan responsif. Facebook bakal meninjai iklan dengan melakukan penilaian konten, hingga audiens yang menjadi target.
Facebook pun berjanji untuk tidak memberi izin terhadap halaman yang menyebarkan berita hoaks.