Facebook Mulai Pilih Berita Berkualitas di Linimasa

22 Januari 2018 12:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Facebook (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Facebook (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Kini Facebook membuat langkah baru untuk menangkal berita palsu atau hoax. Pendiri sekaligus CEO Facebook, Mark Zuckerberg, mengatakan pada Jumat (19/1) waktu San Francisco, Facebook akan mengandalkan survei para penggunanya untuk menentukan sumber mana yang bisa diandalkan.
ADVERTISEMENT
Dilansir BBC, Zuckerberg mengatakan bahwa konten berita hanya akan menghasilkan sekitar 4 persen dari jumlah berita yang muncul di News Feed, turun 5 persen dari sebelumnya.
Langkah ini adalah usaha Facebook untuk menangkal penyebaran hoax dan propaganda palsu di jaringan media sosial itu.
Mark Zuckerberg. (Foto: AP Photo/Noah Berger)
zoom-in-whitePerbesar
Mark Zuckerberg. (Foto: AP Photo/Noah Berger)
"Kami bisa mencoba membuat keputusan itu sendiri, tapi itu bukan sesuatu yang nyaman bagi kami," kata Zuckerberg dikutip dari BBC.
"Kami mempertimbangkan untuk meminta pakar dari luar, yang akan mengambil keputusan dari tangan kami tapi kemungkinan tidak akan menyelesaikan masalah objektivitas atau kami bisa bertanya kepada Anda, masyarakat," lanjutnya.
Setiap pengguna akan ditanya mengenai kredibilitas sumber berita yang muncul dan apakah mereka mempercayai sumber tersebut.
ADVERTISEMENT
"Terlalu banyak sensasionalisme, kesalahan informasi dan polarisasi di dunia saat ini," tulis Zuckerberg di akun Facebook-nya.
"Media sosial memungkinkan orang menyebarkan informasi lebih cepat dari sebelumnya, dan jika kita tidak secara spesifik mengatasi masalah ini, maka kita hanya akan memperkuatnya," tambahnya.
Sistem rangking berita ini akan mulai diujicoba di Amerika Serikat, namun hasil dari survey tidak akan dipublikasikan. Ini adalah bagian dari langkah Facebook untuk menghindari subjektivitas.
Upaya ini dilakukan karena belakangan ini Facebook mendapat banyak keluhan dan dinilai sebagai salah satu sarana penyebar hoax.
Hal ini sebenarnya bukan sepenuhnya salah Facebook, karena Facebook adalah media sosial yang terbuka untuk siapa pun.