Facebook Pastikan 30 Juta Akun Pengguna Dibobol Hacker

13 Oktober 2018 11:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Facebook. (Foto: Dado Ruvic/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Facebook. (Foto: Dado Ruvic/Reuters)
ADVERTISEMENT
Pada September lalu, sekelompok hacker memanfaatkan celah keamanan pada fitur 'View As' di Facebook untuk mengakses jutaan akun pengguna. Kini, kita bisa mendapatkan informasi detail mengenai serangan tersebut.
ADVERTISEMENT
Dalam pernyataan resminya, Facebook mengatakan hacker telah mencuri kunci akses dari 30 juta akun penggunanya, yang merupakan revisi dari laporan awal sebanyak 50 juta. Lewat kunci atau token tersebut, hacker bisa mengakses sepenuhnya profil-profil para pengguna Facebook.
Dan dari angka 30 juta akun yang diretas, ada 14 juta akun yang informasi kontaknya (nama, email, nomor telepon) telah diakses hacker, juga informasi tambahan seperti gender, agama, lokasi, informasi perangkat. Selain itu, 15 juta akun lainnya diakses oleh hacker informasi tentang 15 pencarian teratasnya di Facebook.
Sementara untuk sisa 1 juta akun lagi, tidak ada informasi yang diakses oleh hacker.
"Kami menindak insiden ini dengan sangat serius," ujar Guy Rosen, VP Product Management Facebook, dilansir The Verge.
ADVERTISEMENT
Facebook berjanji untuk memberikan notifikasi terhadap 30 juta penggunanya yang terkena peretasan ini melalui fitur Help Center yang akan datang dalam beberapa hari ke depan. Untungnya, ada satu hal krusial yang diumumkan Facebook.
Raksasa media sosial itu mengumumkan tidak ada data yang diakses dari aplikasi pihak ketiga yang terhubung dengan Facebook, termasuk produk Facebook sendiri seperti Instagram, Messenger, dan WhatsApp.
CEO Facebook Mark Zurkerberg (Foto: REUTERS/Stephen Lam)
zoom-in-whitePerbesar
CEO Facebook Mark Zurkerberg (Foto: REUTERS/Stephen Lam)
Pada waktu yang sama, adda kemungkinan serangan lebih kecil tapi berbahaya yang belum diungkap investigasi Facebook. Selain itu, tidak ada indikasi juga jika hacker telah mem-posting konten ketika mengakses akun-akun tersebut.
Dalam laporannya, Facebook mengungkap serangan itu terjadi pada 14 September 2018, yang kemudian baru terdeteksi 11 hari setelahnya. Celah keamanan yang dimanfaatkan hacker itu ditutup dua hari setelah dideteksi dan melaporkan peretasan itu kepada para pengguna.
ADVERTISEMENT
Facebook telah mengonfirmasi jika FBI sedang menginvestigasi peretasan ini, tapi menolak untuk menjelaskan secara rinci terkait investigasinya.