FBI Tangkap Hacker Inggris yang Temukan Kelemahan WannaCry

4 Agustus 2017 11:03 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Hacker (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Hacker (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Badan penyidik Amerika Serikat, FBI, menangkap seorang hacker Inggris yang pernah berjasa menemukan kelemahan ransomware "WannaCry". FBI menyebut penangkapan hacker ini tidak ada hubungannya dengan kasus WannaCry.
ADVERTISEMENT
Marcus Hutchins, hacker berusia 23 tahun asal Inggris ini ditangkap FBI di Las Vegas pada Rabu (2/8) seperti diberitakan Reuters. Saat itu Hutchins akan menghadiri konferensi tahun para ahli teknologi informatika Black Hat dan Def Con.
Di antara komunitas siber seluruh dunia, Hutchin dianggap pahlawan karena berhasil menemukan kelemahan ransomware WannaCry yang menyerang ratusan ribu komputer di seluruh dunia. Ranwomware ini menyerang pabrik, rumah sakit, toko, dan sekolah di lebih dari 150 negara, termasuk Indonesia.
Namun menurut laporan pengadilan, penangkapan Hutchins tidak ada hubungannya dengan WannaCry. Hacker yang memiliki nama alias "MalwareTech" ini ditangkap karena mengiklankan, mendistribusikan, dan menjual kode malware bernama "Kronos".
Kronos adalah malware yang mampu mencuri nomor kartu kredit dan nomor rekening korbannya melalui email. Menurut Kementerian Kehakiman AS, korban Kronos terdapat di Kanada, Jerman, Polandia, Prancis, Inggris, dan negara-negara lainnya.
ADVERTISEMENT
Kode malware ini dijual di situs hacker AlphaBay yang telah ditutup bulan lalu. FBI mengatakan, situs ini banyak digunakan untuk perdagangan ilegal, seperti narkoba, senjata, alat retas, dan barang haram lainnya.
Hutchins dikenakan enam dakwaan terkait Kronos sejak 12 Juli lalu, namun kasusnya dirahasiakan hingga Kamis (3/8). Jumat waktu AS, Hutchins akan menjalani sidang dengar perdananya.