news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Google Hapus 7 Aplikasi Berbahaya yang Suka Digunakan Para Penguntit

22 Juli 2019 12:27 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi platform Google. Foto: Dado Ruvic/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi platform Google. Foto: Dado Ruvic/Reuters
ADVERTISEMENT
Sistem operasi Android memang terkenal memiliki segudang aplikasi yang bisa didapat secara gratis dengan berbagai kegunaan. Tetapi di balik itu, tidak semua aplikasi yang ada di Google Play Store dinyatakan aman
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini Google telah menghapus tujuh aplikasi dari toko aplikasinya Google Play Store, setelah ada penelitian dari pembuat antivirus Avast. Ketujuh aplikasi ini sangat berbahaya karena bisa diam-diam memata-matai ponsel pengguna.
Semua aplikasi ini dibuat oleh pengembang asal Rusia yang sama dan dapat meneruskan data telepon melalui email ke siapa saja yang menginstalnya. Para penguntit yang berniat jahat bisa dengan mudah menginstal aplikasi-aplikasi ini di ponsel orang-orang yang ingin mereka intai. Dan hanya dengan memasukkan email mereka, para penguntit bisa dengan mudah selalu menerima segala informasi dari ponsel orang-orang yang jadi korban pengintaian tersebut.
Ketujuh aplikasi ini juga memungkinkan para penguntit untuk mengakses semua jenis informasi sensitif, termasuk lokasi perangkat, daftar kontak, pesan SMS, dan riwayat panggilan. Tidak hanya itu saja, menurut BleepingComputer, mereka dapat mencegat pesan yang dikirim melalui layanan terenkripsi seperti WhatsApp dan Telegram, jika telepon target sudah di-root (aksesnya telah dibuka).
ADVERTISEMENT
Avast melaporkan tujuh aplikasi ini ke Google pada Selasa (16/7) pekan lalu. Empat dari tujuh aplikasi itu langsung dihapus oleh Google pada Selasa itu juga, tiga aplikasi lainnya dihapus pada keesokan harinya, Rabu (17/7).
Berikut nama-nama aplikasi yang disebut berbahaya oleh Avast dan kemudian telah dihapus oleh Google.
1. Track Employees Check Work Phone Online Spy Free
2. Spy Kids Tracker
3. Phone Cell Tracker
4. Mobile Tracking
5. Spy Tracker
6. SMS Tracker
7. Employee Work Spy
Head of mobile threat intelligence and security di Avast, Nikolaos Chryhsaidos menjelaskan ketujuh aplikasi yang ditemukan ini memiliki masalah terkait privasi pengguna. Aplikasi-aplikasi ini bisa saja merugikan pengguna dengan memberikan data-data pribadi kepada peretas.
ADVERTISEMENT
"Mereka (aplikasi-aplikasi ini) mempromosikan perilaku kriminal, dan dapat disalahgunakan oleh pihak ketiga untuk memata-matai korban mereka. Kami berkolaborasi dengan Google untuk menghapusnya," katanya, sebagaimana dikutip dari 9to5google.
Chryhsaidos menjelaskan cara kerja ketujuh aplikasi ini. Menurutnya, setelah diinstal, yang diperlukan oleh penguntit untuk menggunakan aplikasi ini hanyalah alamat email dan kata sandi sehingga semua data dari ponsel ini dapat dikirim ke email para penguntit.
Hal yang lebih memprihatinkan adalah bahwa dengan sekali diinstal, pemilik ponsel tidak akan menyadari atau dapat mendeteksi aplikasi mata-mata ini. Mereka memiliki kemampuan untuk menyembunyikan semua tanda bahwa aplikasi ini telah diinstal dan sedang beroperasi.
Ketujuh aplikasi penguntit ini telah dipasang sekitar 130.000 kali secara kumulatif, dengan Spy Tracker dan SMS Tracker menjadi yang paling populer, yakni masing-masing mendapatkan lebih dari 50.000 pemasangan. Jika kamu merasa telah terpengaruh oleh aplikasi-aplikasi ini, mungkin ada baiknya kamu mereset ponsel Android kamu dan menghapus semua data-data pentingmu dari sana.
ADVERTISEMENT