Google Hapus 700 Ribu Aplikasi Jahat di Android Selama 2017

4 Februari 2018 12:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Google (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Logo Google (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Aplikasi berbahaya memang saat ini sedang menjamur. Masalah ini turut dialami Google Play Store, yang merupakan platform penyedia berbagai aplikasi, buku, dan konten lain.
ADVERTISEMENT
Tak tanggung-tanggung, Google menghapus lebih dari 700 ribu aplikasi dari Google Play Store selama tahun 2017. Angka penghapusan aplikasi itu mengalami peningkatan 70 persen dari tahun 2016.
"Kami tidak hanya menghapus lebih banyak aplikasi 'buruk', tapi kami juga dapat mengidentifikasi dan melakukan tindakan terhadapnya," tulis Manajer Produk Google Play, Andrew Ahn, di blog resmi Google.
"99 persen aplikasi dengan konten negatif berhasil diidentifikasi dan ditolak sebelum ada pengguna yang menginstalnya."
Google Play. (Foto: Aditya Panji/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Google Play. (Foto: Aditya Panji/kumparan)
Dilansir The Verge, Google mengaku penghapusan ini dilakukan berkat semakin meningkatnya kemampuan untuk mendeteksi penyalahgunaan "melalui model dan teknik mesin pembelajaran yang baru."
Mesin pembelajaran memainkan peran kunci dalam membantu pemeriksaan yang dilakukan oleh manusia dan mengawasi aplikasi buruk serta pengembang berbahaya.
ADVERTISEMENT
Aplikasi peniru yang didesain mirip dengan aplikasi yang populer tetap menjadi metode andalan untuk menipu pengguna dari oknum-oknum tak bertanggung jawab. Menurut Ahn, Google menghapus lebih dari seperempat juta aplikasi yang merupakan aplikasi tiruan pada tahun 2017.
Lebih lanjut, Google juga menyingkirkan puluhan ribu aplikasi dengan konten yang tidak pantas seperti pornografi, kekerasan ekstrem, kebencian, dan aktivitas ilegal dari Play Store.
Aplikasi yang berpotensi berbahaya (PHAs) adalah aplikasi yang berupaya memasukkan informasi pribadi pengguna atau melakukan penipuan SMS dengan mengirim teks tanpa sepengetahuan pengguna. "Meski berukuran kecil, PHAs merupakan ancaman bagi pengguna Android dan kami banyak berinvestasi untuk menjauhkan mereka dari Play Store," kata Ahn.
Voucher Google Play di Indomaret. (Foto: Aditya Panji/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Voucher Google Play di Indomaret. (Foto: Aditya Panji/kumparan)
Tahun lalu, Google memasang teknologi pemindaian dan deteksi malware di bawah payung Google Play Protect. Namun, aplikasi yang buruk kadang-kadang lolos dari sistem pertahanan Google.
ADVERTISEMENT
Seperti awal Januari ini, Google menghapus 60 game dari Play Store yang ditemukan mengandung iklan porno. Google mengatakan akan terus meningkatkan metode dan model mesin pembelajarannya untuk melawan pengembang aplikasi jahat yang mencoba mengelabui konsumen dengan aplikasi yang melanggar kebijakannya.