Google Maps Tandai Lokasi 5 Ledakan Bom di Surabaya dan Sidoarjo

14 Mei 2018 13:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di kawasan Polrestabes Surabaya. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di kawasan Polrestabes Surabaya. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ledakan bom terjadi di Surabaya dan Sidoarjo pada Minggu (13/5) dan Senin (14/5). Insiden ledakan bom di sejumlah lokasi itu merenggut korban jiwa.
ADVERTISEMENT
Raksasa teknologi Google menandai lima titik yang menjadi lokasi terjadinya ledakan di aplikasi Maps miliknya. Pengguna yang membuka Maps kemudian mengarahkan peta ke kota Surabaya, akan melihat keterangan 'Surabaya Bombings' berwarna merah saat menggeser menu di bagian bawah peta ke atas.
Keempat titik lokasi ledakan bom itu di Surabaya adalah GKI Jalan Diponegoro, Gereja Pantekosta di Jalan Arjuna, Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Ngagel, serta Polrestabes Surabaya. Sementara satu titik lagi di Sidoarjo terletak di Rusunawa Wonocolo, daerah belakang Polsek Taman.
Saat membuka keterangan 'Surabaya Bombings' di Google Maps, pengguna dapat mengkliknya untuk mencari berbagai informasi mengenai insiden tersebut lewat mesin pencari.
Hal ini dilakukan oleh Google untuk memperingatkan para penggunanya jika terjadi sejumlah insiden di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Aksi bom bunuh diri di Surabaya dan Sidoarjo ini menimbulkan luka mendalam bagi warga Indonesia. Ironisnya, tiga aksi bom bunuh diri tersebut dilakukan oleh tiga keluarga.
Korban pun berjatuhan akibat insiden bom bunuh diri ini. Ledakan bom yang terjadi di tiga gereja di Surabaya menewaskan total 17 orang, di Rusunawa Wonocolo menewaskan tiga orang, sedangkan di Polrestabes Surabaya ada 10 korban luka.
Menanggapi aksi terorisme ini, Presiden Joko Widodo menegaskan perlawanannya dan mengatakan bakal menindak secara tegas aksi-aksi teror.
"Perlu saya tegaskan lagi, kita akan lawan terorisme dan kita akan basmi terorisme sampai ke akar-akarnya," tegas Jokowi, di Jakarta, Senin (14/5).
Jokowi telah menginstruksikan Kapolri Jenderal Tito Karnavian agar tidak ada kompromi dalam menindak aksi teror di lapangan. Selain itu, Jokowi juga meminta DPR dan Kementerian untuk segera menyelesaikan UU Terorisme yang sudah diajukan sejak Februari 2016.
ADVERTISEMENT