news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Google Simpan Riwayat Belanja Online Pengguna, Bisakah Disetop?

22 Mei 2019 8:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perusahaan teknologi Google. Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan teknologi Google. Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Google diketahui diam-diam menyimpan informasi apa saja yang dibeli penggunanya, mulai dari di Google Play Store hingga di berbagai situs e-commerce, seperti Lazada, Tokopedia, Bukalapak, Steam dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Kabarnya perekaman riwayat belanja ini bahkan bisa menyimpan pembelian yang pernah dilakukan dari lima tahun sebelumnya. Google mengumpulkan informasi ini melalui akun Gmail pengguna.
Jika kamu penasaran ingin membuktikan hal tersebut silakan mengunjungi situs berikut ini.
Tautan tersebut akan membawa kamu menuju layanan yang dinamakan Google Purchase. Sebenarnya fitur ini bukan hal baru. Belakangan, fitur ini baru dibicarakan karena dapat merekam riwayat pembelian yang termasuk dalam ranah privasi pengguna.
Pengguna khawatir data-data tersebut dapat disalahgunakan oleh Google untuk menjualnya kepada pengiklan. Google sendiri membantah telah menyalahgunakan data riwayat pembelian pengguna melalui Google Purchase.
Perusahaan teknologi Google. Foto: Arnd Wiegmann/Reuters
Menurut Google, fitur itu dibuat untuk membantu pengguna melacak pembelian agar dapat terkontrol dan tidak lupa.
ADVERTISEMENT
"Untuk membantu Anda dengan mudah melihat dan melacak pembelian, pemesanan, dan langganan Anda di satu tempat, kami telah membuat tujuan pribadi yang hanya dapat dilihat oleh Anda," kata juru bicara Google, kepada CNBC.
Google mengatakan tidak menggunakan Gmail untuk menampilkan iklan dan berjanji "tidak menjual informasi pribadi pengguna, yang mencakup data Gmail dan akun Google."
Google Purchase menggunakan mekanisme pengumpulan informasi pembelian yang diambilnya dari Gmail yang telah berlangsung beberapa lama. Semua pembelian online baik itu lewat Google Play Store, situs e-commerce, dan lain-lain akan terlacak, karena menggunakan alamat Gmail sebagai tempat konfirmasi pembelian.
Di halaman Google Purchase, pengguna bisa melihat detail pembelian, mulai dari tanggal, jenis barang, harga, hingga alamat pengiriman yang jelas.
ADVERTISEMENT
Bisakah kita menghapus daftar pembelian itu?
Jawabannya bisa. Pengguna memiliki pilihan untuk menghapus item pembelian apa saja yang terlacak di Google Purchase. Namun, pengguna harus menghapus satu per satu, tidak bisa sekaligus.
Caranya, pilih item pembelian, kemudian di bagian bawah akan ada opsi "Remove Purchase". Kamu juga bisa menghapus email konfirmasi yang membuat pembelian ini terlacak di Google Purchase.
Untuk melakukannya, cukup klik pada pembelian tertentu dan klik ikon "i" yang sangat kecil di sudut kanan atas. Kemudian pilih "View Email".
Cara menghapus riwayat pembelian di Google Purchase. Foto: Screenshot Google Purchase
Tapi sebelum langsung menghapusnya, kamu harus sudah memikirkan dengan matang. Karena dengan begitu kamu akan menghapus tanda terima pembelian yang bisa saja diperlukan.
Bisakah menghentikan Google melacak pembelian?
ADVERTISEMENT
Sejauh ini tidak ada opsi untuk menonaktifkan layanan Google Purchase. Satu-satunya cara adalah tidak menggunakan email dari Gmail untuk melakukan pembelian online di situs mana pun.
Hal tersebut cukup menyulitkan pengguna, karena mereka harus membuat akun email baru dan juga akun di situs belanja online.
Ke depannya, Google mengaku sedang mencari cara menyederhanakan pengaturan dari layanan ini untuk membuatnya lebih mudah dikendalikan. Kemungkinan akan ada fitur untuk menonaktifkan layanan Google Purchase yang cukup mengkhawatirkan pengguna ini.