Grab dan Uber Minta Driver Ojek Tidak Mangkal di Pinggir Jalan

27 Juli 2017 19:50 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ojek online parkir di bahu jalan.  (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ojek online parkir di bahu jalan. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ada pemandangan baru saat ini di sejumlah ruas jalan yang padat lalu lintas, di mana kita akan menemukan banyak mitra pengemudi ojek online yang parkir di pinggir jalan dalam waktu yang terbilang tidak singkat. Ada dari mereka yang sedang mencari order atau menanti penumpang. Pemandangan baru ini juga menjadi masalah baru perkotaan, karena tidak jarang membuat lalu lintas tersendat. Di Jakarta, mitra pengemudi ojek online yang memangkal di pinggir jalan sering terlihat di sekitar jalan Casablanka dan Kuningan. Banyak dari mereka yang mengenakan jaket atau helm berwarna hijau dan oranye. Grab dan Uber, sebagai pemain besar dalam layanan ojek online, angkat bicara soal ketidaktertiban mitra pengemudi yang sering parkir di pinggir jalan. Kedua perusahaan ini meminta agar pengemudi patuh terhadap aturan lalu lintas yang berlaku. Uber berkata pihaknya telah memberikan bekal informasi kepatuhan hukum dan peraturan lalu lintas kepada setiap mitra pengemudi yang baru bergabung. Uber berkata informasi ini ada di Panduan Komunitas, menjelaskan sebagian sikap serta perilaku yang diharapkan bagi para mitra pengemudi dan pengguna ketika memakai aplikasi Uber. "Kami akan terus berupaya agar panduan ini dapat tersosialisasikan lebih baik kepada para mitra dan penumpang," tulis manajemen Uber Indonesia. Parkir motor di pinggir jalan ini diketahui sudah dilakukan secara massal oleh para mitra pengemudi ojek online di saat jam sibuk, terutama pada malam hari. Tidak sedikit penumpang yang malah menghampiri pengemudi di sekitar titik kumpul parkir pengojek itu.
ADVERTISEMENT
Di Casablanka dan Kuningan, kerumunan mereka justru membuat jalan tersendat karena kendaraan roda dua dan roda empat lainnya tidak bisa melaju dengan bebas. Perusahaan Grab yang mengelola layanan GrabBike, mengimbau mitra pengemudinya agar mengutamakan keselamatannya sendiri juga penumpang, dengan tidak parkir di sembarang tempat. "Kami mengimbau mitra pengemudi Grab untuk senantiasa mematuhi peraturan lalu lintas, mengutamakan keselamatan berkendara dan saling bahu-membahu dalam menjaga ketertiban lalu lintas demi kenyamanan bersama." kata Mediko Azwar, Country Marketing Director, Grab Indonesia. Manajemen Go-Jek telah dihubungi untuk dimintai pendapat atas hal ini, tetapi sejauh ini belum merespons.
Sejauh ini, dari pantauan kumparan (kumparan.com), para pengemudi ojek online itu juga suka memangkal di sekitar pusat perbelanjaan, antara lain Pejaten Village dan Cilandak Town Square. Perilaku para mitra pengemudi ojek ini belakangan sedang menjadi sorotan karena mereka tak patuh dengan aturan lalu lintas. Selain parkir berkerumun di pinggir jalan, masalah lain yang sedang disorot adalah aksi melawan arus, naik ke Jalan Layang Non Tol yang hanya diperuntukkan kepada kendaraan roda empat, sampai dengan bermain ponsel saat mengendarai. Kakorlantas Mabes Polri, Irjen Royke Lumowa, meminta operator layanan ojek online harus bisa memberi arahan kepada pengemudi ojek online agar bisa tertib dan menjaga kelancaran jalan. Royke menilai pengemudi ojek ini seharusnya bisa menjadi contoh tertib berlalu lintas. Royke mengakui, kalau ojek online ini tak jauh berbeda dengan ojek konvensional dalam urusan berlalu lintas. Hanya seragam dan pemesanan lewat aplikasi saja yang berbeda. Sementara urusan kebiasaan dinilai masih sama saja. "Ya masih sama halnya yang dilakukan oleh ojek-ojek konvensional," tutup dia.
ADVERTISEMENT