Grab Raih Investasi Baru Rp 26,6 Triliun dari SoftBank dan Didi

24 Juli 2017 11:47 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor Grab di Singapura. (Foto: Edgar Su/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Grab di Singapura. (Foto: Edgar Su/Reuters)
ADVERTISEMENT
Perusahaan transportasi online Grab terus meningkatkan kekuatan bisnisnya dengan mendapatkan pendanaan baru. Hari ini, Senin (24/7), Grab mengumumkan mendapatkan kucuran dana segar baru dari raksasa transportasi online China, Didi Chuxing, serta Softbank, yang merupakan perusahaan teknologi besar asal Jepang. Kedua perusahaan itu menginvestasikan dana sebesar 2 miliar dolar AS (Rp 26,6 triliun) untuk Grab, yang diproyeksikan pendanaan itu akan bertambah hingga 500 juta dolar AS (Rp 6,6 triliun). Total pendanaan untuk Grab akan menjadi 2,5 miliar dolar AS (Rp 33,2 triliun) dari investor lama maupun baru. Jumlah ini diklaim sebagai jumlah pendanaan tunggal terbesar dalam sejarah Asia Tenggara. "Kami senang dapat mempererat kemitraan strategis kami dengan Didi dan SoftBank. Kami termotivasi oleh optimisme akan masa depan Asia Tenggara serta pasar pemesanan kendaraan transportasi dan pembayaran, yang juga dimiliki kedua perusahaan visionaris tersebut, dan memahami bahwa Grab berada di posisi ideal untuk memanfaatkan peluang-peluang besar yang terdapat dalam pasar," ujar CEO dan pendiri Grab, Anthony Tan, dalam siaran pers yang diterima kumparan (kumparan.com). Pendanaan putaran terbaru ini akan mendukung upaya Grab dalam memperkuat layanannya di Asia Tenggara. Menurut Grab, pangsa pasar perusahaan di wilayah Asia Tenggara mencapai 95 persen dalam pemesanan taksi melalui pihak ketiga dan 71 persen dalam pemesanan kendaraan pribadi Grab. Perusahaan juga mengaku akan berinvestasi di GrabPay, layanan pembayaran mobile yang mereka kembangkan.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Grab telah menjalankan program ekspansi "Grab 4 Indonesia" dengan membuka pusat penelitian dan pengembangan di Jakarta. Pada April lalu, Grab resmi mengakuisisi startup Kudo dan memutuskan untuk membangun pusat riset mereka di kantor Kudo yang berlokasi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pusat riset Grab di Jakarta ini menambah daftar pusat riset Grab yang sebelumnya telah hadir di Bangalore (India), Ho Chi Minh City (Vietnam), Seattle (Amerika Serikat), dan Singapura. Grab menggelontorkan dana sebesar 700 juta dolar AS atau sekitar Rp 9,3 triliun untuk empat tahun ke depan di Indonesia sebagai bagian dari program "Grab 4 Indonesia".