Guru Salahkan Game 'Fortnite' Jadi Penyebab Aksi Kekerasan di Sekolah

25 Januari 2019 17:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Game Fortnite. (Foto: Epic Games)
zoom-in-whitePerbesar
Game Fortnite. (Foto: Epic Games)
ADVERTISEMENT
Kekerasan dalam video game selalu menjadi polemik yang tak kunjung usai. Bagi sebagian orang game yang mengandung konten kekerasan tidak berdampak pada kehidupan nyata, tetapi ada juga yang berpendapat sebaliknya.
ADVERTISEMENT
Guru-guru di Skotlandia ini misalnya. Baru-baru ini, beberapa guru di sebuah sekolah di Skotlandia mulai menyalahkan game battle royale yang tengah populer yaitu 'Fortnite' atas meningkatnya aksi kekerasan yang terjadi di sekolah.
Hal ini bermula pada 14 Januari lalu, saat dilaporkan seorang anak berusia 10 tahun yang bersekolah di South Ayrshire, Skotlandia, membawa pisau ke sekolah. Polisi dipanggil ke tempat kejadian, pisau disita, dan tidak ada yang terluka. Sekarang para tenaga pendidik di sana jadi khawatir jika insiden ini bisa menjadi awal dari 'gelombang perilaku kekerasan' terkait dengan 'Fortnite'.
Beberapa guru dan profesional pendidikan menyatakan khawatir bahwa adegan kekerasan dari 'Fortnite' ditiru di sekolah.
Game Fortnite. (Foto: Epic Games)
zoom-in-whitePerbesar
Game Fortnite. (Foto: Epic Games)
Perdebatan tentang kemungkinan hubungan antara video game dan kekerasan di dunia nyata telah berlangsung lama. Selama bertahun-tahun, berbagai penelitian telah keluar untuk mendukung pro dan kontra dampak konten kekerasaan pada game.
ADVERTISEMENT
Misalnya seperti jurnalis video game, Adam Sessler, telah mengemukakan teori bahwa agresi dunia nyata yang terkait dengan game tidak berasal dari konten dalam video game, tetapi sifat kompetitif di video game.
Untuk 'Fortnite' secara khusus memang telah bergelut dengan berbagai hal kontroversial sebelumnya. Sebelumnya pernah ada laporan anak-anak yang kecanduan 'Fortnite' harus direhabilitasi.
Orang dewasa juga terkena dampaknya, di mana 'Fortnite' telah dikutip dalam lebih dari 200 kasus perceraian di Inggris sejak popularitasnya meroket pada 2018.
Ke depannya, perdebatan tentang kemungkinan hubungan antara video game kekerasan dan kekerasan dunia nyata akan terus berlanjut. Dan sementara 'Fortnite' terus menjadi salah satu video game yang sangat populer di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT